webnovel

MASIH TENTANG MAYANG

Kami bertiga menjadi saksi bisu atas kejadian ini yang bukan terjadi sesekali, Tapi setiap kali dan hampir setiap hari. Aku sebagai anak paling besar merasakan ini bukan pertunjukan yang bagus untuk di pertontonkan oleh kami yang masih anak-anak, terlebih untuk adik ku yohanes yang gak tau apa arti yang terjadi di depan matanya.

Tapi untuk kedua orangtua ku hal seperti ini terlihat biasa saja untuk di nikmati oleh kami bertiga.

****

Semakin malam, suasana dirumah semakin memanas.

"Sudah bertahun-tahun nikah, Tapi lu gak pernah berubah, Dasar gak punya otak !!!" Suara mama menggelegar seperti petir tanpa hujan, Dan terdengar sampai ke luar. Suara ribut malam-malam seperti ini mungkin sudah sangat di maklumi bagi tetangga-tetangga ku.

Tidak mau kalah saing, papa juga mulai mengeluar suara dengan keras dan membuat kami bertiga ketakutan "Ahhhh .. Kurang ajar lu ya, Gua mau maen kartu lagi aja..!!"

'Bluuukkkkkkk....'

Papa pergi dan membanting pintu dengan keras.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com