"Sebetulnya saya iba mendengar cerita Ibu, tapi kenapa ada rasa kecewa saat Ibu menceritakan bagian tertentu yang sensitif untuk di dengar oleh saya dan anak-anak." kata Pak Rudi, mencoba menatap sang istri dengan penuh kecewa.
Selama berumah tangga dengan Rudi, tak pernah sekalipun Rudi memberikan tatapan menyeramkan seperti saat ini pada Siti.
Karna biasanya, Rudi selalu mengalah pada Siti apapun masalahny, hanya untuk membuat keadaan agar menjadi lebih tenang.
Tapi rupa nya dalam hati Rahmat tak bisa menerima kebodohan sang Istri yang hampir saja berbuat zinah dengan orang lain (dukun cabul).
"Maafin Ibu ya Pak." pinta Siti dengan memelas.
"Saya tau, saya melakukan kesalahan fatal, Pak." ujar Siti yaang tak berani menatap sang suami
Kemudian Pak Rudi memilih untuk menyudahi secara sepihak pembicaraaam yang menyakitkan ini.
Setelah mencoba mengungkapkan kejadian tersebut pada sang suami, Siti mengalami perang dingin dari Pak Rudi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com