webnovel

Bukan Hari Ini

Maharaniyusran · Adolescente
Classificações insuficientes
1 Chs

Prolog

Hatiku deg-degan menunggu dijemput Qelvin. Belum pernah bertemu, belum pernah video call, hanya suara yang pernah kudengar darinya. Perkenalanku dengan Qelvin cukup berbeda daripada perkenalanku dengan mantan-mantan lainnya. Aku berkenalan dengan Qelvin di sebuah aplikasi live streaming, saat itu dia sering mampir ke roomku. Belum lagi aku dan Qelvin hampir setiap malam bertemu di room Sabay, seorang penyanyi yang memiliki suara lembut dan gemar menyanyikan lagu romantis.

Tidak jelas kapan semuanya dimulai, tapi sepertinya Qelvin mulai sering ngobrol denganku di chat room. Dia mulai tau umurku, kegiatanku, dimana aku tinggal hingga statusku saat itu. Hari demi hari berjalan sama, aku melakukan live streaming, kulihat notifikasi bahwa Qelvin sudah berada di room. Senang juga rasanya ada yang menantikanku, walaupun itu tidak selalu untuk Qelvin. Banyak teman-teman lainnya juga yang setia menemaniku saat sedang live. Namun hal berbeda memang hanya terdapat pada diri Qelvin, ia tinggal satu kota denganku. Jadi ada kemungkinan untuk bertemu.

Suatu hari, aku mendapatkan notifikasi pesan masuk dari aplikasi live streaming. Aku membukanya ternyata dari Qelvin. Ia mengajakku untuk bertemu. "nonton yuk" katanya. Aku sedikit ragu karna belum pernah melihat Qelvin. Walaupun aku dan Qelvin memainkan live streaming yang sama, tapi sebuah pilihan jika hanya ingin jadi penonton atau yang menyediakan tontonan. Qelvin sangat anti dengan kamera, akupun tidak tahu kenapa. Namun, aku tidak pernah mempermasalahkan itu walaupun rasa penasaran sedikit ada.

Ajakan nonton Qelvin, kubalas dengan "boleh.. Kapan?". Tidak lama, ia pun membalas "boleh minta whatsapp?". Akhirnya aku mengetik nomor teleponku. Saat itu juga pesan "Halo" masuk ke WhatsApp. Aku membaca dan melihat profil nya "ooh ini sepertinya Qelvin". Benar saja, Qelvin langsung menyampaikan niatnya untuk mengajakku nonton lagi lewat Whatsapp.

Dihari itu, aku hampir tidak ada alasan menolak ajakan Qelvin. Karna ia pun tahu bahwa aku juga sedang libur kerja. Akhirnya aku setuju untuk pergi nonton hari itu dengan Qelvin. "mau nonton dimana dan nonton apa? " tanyaku. "terserah kamu" balasnya. Kemudian aku menyarankan untuk nonton di sebuah mall dan ia pun setuju. Awalnya aku menyuruh untuk bertemu di mall saja ketika Qelvin menawarkanku untuk dijemput olehnya. Kepercayaanku masih belum seratus persen saat itu pada Qelvin. Maklum, sama sekali belum pernah melihat Qelvin sebelumnya.

Sambil bersiap-siap dan berdandan, terdengar suara rintik air turun. Kulihat keluar, langit mulai mendung. Aku langsung memberi kabar Qelvin bahwa dirumahku akan hujan. Tidak lama Qelvin membalas "yauda aku jemput aja ya, kita pergi bareng". Karna tidak mungkin pastinya pergi menggunakan motorku, akhirnya aku setuju dijemput oleh Qelvin.