Han Jingnian begitu lembut dan hati-hati, membuat Xia Wanan tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata.
Tangan Han Jingnian tidak kunjung menjauh dari leher Xia Wanan dan terus mengusapkan jarinya ke leher Xia Wanan dengan lembut, hingga Xia Wanan merasa sedikit tidak nyaman. Ketika Xia Wanan berpikir untuk menghindar, Han Jingnian tiba-tiba mengatakan sesuatu. Dia seperti menahan ledakan emosi, sehingga suaranya yang lembut terdengar sedikit serak, "Masih sakit?"
Masih sakit?
Xia Wanan berpikir kalau kata-kata itu seperti saat seorang laki-laki dan perempuan pertama kali melakukan hubungan badan, lalu si laki-laki menanyakan pertanyaan ini pada yang perempuan.
Detik berikutnya, Xia Wanan menyadari kalau baru saja memikirkan sesuatu yang tidak benar dan buru-buru menggeleng untuk membuang gambaran tidak pantas di otaknya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com