Dimas merapikan rambut Flo yang berantakan diterpa angin. Merasa tidak rela untuk pergi hari ini. Berkali-kali Dimas menghembuskan nafasnya Kesal, kenapa waktu berjalan sangat cepat. Sehari serasa semenit, Dimas mengangakat dagu Flo. Kekasihnya tengah menyembunyikan air matanya. Dimas tersenyum masam, ternyata berpisah itu tidak segampang membalikkan telapak tangan.
"Jangan sedih, kamu sendiri yang bilang week end hanya enam hari. Sabar ya sayang, kalau aku gak sibuk. Sebelum enam hari aku datang" hibur Dimas
"Uwu banget sih pacar aku" ledek Flo, ditengah air matanya yang menggenang dia bisa mengejek kekasihnya. Flo memang berbeda dari wanita yang Dimas temui. Itu yang membuat Dimas tetap bertahan mencintai Flo. Walau itu hanya dalam diam dan kenangan. "Kenapa kamu diem? Marah?"tanya Flo melihat respon Dimas yang hanya diam.
"Nggak, aku berangkat dulu ya? Jangan nakal" kata Dimas sembari mencium kening Flo
"Iya" jawab Flo
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com