"Sudah jangan tonton lagi!" Ji An'an ingin sekali mematikan video itu, tapi ia tidak bisa menemukan tombol OFF. Dan sebaliknya, ia melihat sekilas gambar yang seharusnya tidak ia lihat—
Ia ditekan ke dinding, roknya diangkat, stokingnya setengah lepas, kedua kakinya yang ramping tergantung tinggi di pinggang pria itu.
Beiming Shaoxi memiliki bahu lebar, ia berpakaian rapi, dan seperti sebuah mesin yang baru dicolok, dia bergetar dengan frekuensi tinggi.
Saking malunya Ji An'an ia sampai menarik tangannya.
Ini benar-benar terlalu porno!
Mata Beiming Shaoxi sedikit menyipit, dan pada saat yang sama ketika melihat gambar itu, ia merasa kaget ketika melihat tubuhnya bisa bereaksi sekuat itu.
Ketika ia memasukan bagian intimnya ke dalam bagian intim milik Ji An'an kemarin malam, ia merasa ada sensasi yang hangat yang luar biasa.
Suara yang lenguhan kenikmatan itu masih terngiang di benaknya
Ji An'an tanpa sadar mengubah posisi duduknya dan melipat kakinya.
Kemarin malam ia benar-benar sangat ceroboh, dan karena itu seharian ini ia merasa aneh. Seolah-olah ada benda keras di tubuh bagian bawahnya.
Terkadang nyeri, terkadang sangat lembut.
Beiming Shaoxi menahan hasratnya dan mencibir sambil tersenyum licik, "Suara desahanmu liar juga ya."
"Desahan napasmu juga sangat elegan ya." Ji An'an membalas.
"...."
Akhirnya dia menemukan tombol off untuk menghentikan video tersebut.
Beiming Shaoxi mengetuk setir dengan jarinya yang panjang, lalu ia kembali teringat dari mana asal video tersebut. Seketika wajahnya langsung berubah suram seperti warna abu-abu——
[Kak, aku tidak menonton videonya, tapi suaranya sangat seksi... karena kamu sudah bertempur sengit semalaman, biarkan koki membuat sup besar, dan memberimu nutrisi tambahan, ya?]
[Ngomong-ngomong, Kakek memintamu untuk membawanya ke rumah… apa, apa kamu tidak kenal?]
[Aku telah menyelidikinya lebih dulu. Dia ada sekolah kita dan namanya Ji An'an. Hubungan saudara kita tidak terkalahkan, wanita yang tidak benar seperti itu... Jangan paksa aku melakukan ini...]
Pada acara perjamuan kemarin malam, Beiming Yechen juga ada di sana, dan ia mendengar seseorang memberitahunya bahwa ia melihat Tuan muda yang terjerat dengan seorang wanita di jalan setapak yang ada di taman.
Ia pun bergegas ke tempat kejadian untuk menonton adegan itu dengan penuh ketertarikan, dan seperti yang diharapkan!
Ia mengikuti sampai ke pintu kamar sambil menghubungi Kakek Beiming.
Hotel Nepal awalnya adalah miliki oleh keluarga Beiming…
Kakek sangat gembira ketika mendengar kabar itu dan meminta orang untuk menyalakan video pengintai yang biasanya tidak dinyalakan untuk privasi para tamu.
…...
Napas pria yang berbahaya itu mulai mendekat.
Beiming Shaoxi pun mendekat, tatapan matanya tampak berapi-api dan sangat liar. Kemudian ia berkata dengan suara rendah, "Keahlianmu di tempat tidur itu bagus juga, aku bisa mempertimbangkan… untuk menjadikanmu 'teman mainku'."
Ji An'an pun sangat terkejut mendengar Beiming Shaoxi berkata seperti itu kepadanya.
Bibir tipisnya tampak mengerut, dan suara napasnya terdengar sangat berat.
Jika Ji An'an mengangguk, ia akan melakukan apa yang terjadi kemarin malam… lagi!
Aliran panas di antara kedua kaki Ji An'an semakin deras, dan celana dalamnya sedikit basah.
Ia dengan kaku membuang muka sembari berkata, "Aku tidak mau! Meskipun wajahku jelek, aku masih punya harga diri."
Beiming Shaoxi memegang tangannya dan meletakkan jari telunjuknya di dalam mulutnya…
Rasa hangat yang dirasakan seperti bisa melelehkan Ji An'an~
Telapak tangannya yang tebal dan kasar mengusap lengannya yang lembut dan halus.
Ji An'an seperti tersetrum dan dengan cepat ia langsung menepis tangan Beiming Shaoxi. Setelah mendengar Ji An'an berteriak sambil menepis tangannya, Beiming Shaoxi pun berkata, "Pertimbangkan baik-baik, tidak semua wanita bisa menjadi 'teman mainku'!"
"Jika hidupku adalah sebuah film, kamu hanyalah sebuah iklan yang muncul! Beiming Shaoxi, tolong berhenti melecehkanku~"
Mungkin, Master Beiming tidak pernah ditolak oleh seorang wanita seumur hidupnya…
Tatapan matanya tampak kesal ketika melihat Ji An'an!
Tiba-tiba ponselnya berdering.
Panggilan telepon itu dari putri ketiga keluarga Ji, karena ayah Ji telah korupsi sehingga kini ayahnya dipenjara, dan hari ini persidangan ditunda.
Wajah Ji An'an langsung berubah setelah menerima panggilan telepon. Setelah keluarga Su bangkrut, orang tuanya meninggal secara tidak wajar. Seperti ada kekuatan jahat yang menekannya, dan hanya dalam satu bulan, keluarganya yang sekarang juga ikut hancur. Kali ini Ayah Ji menggelapkan dana publik untuk mengembalikan uang keluarga Su!