Wajah Beiming Shaoxi yang kaku membuatnya harus menjawab dengan pandangan mata yang agak merah, "Aku berjanji kepadamu."
"Yechen tidak pulang…. Aku tidak bisa meninggalkan ini…." Ucap Kakek Beiming dengan suara yang semakin berat, agak menutup matanya dan sudah dalam keadaan pingsan.
******
Seekor elang tua tampak melintas terbang di langit pada malam hari.
Ji An'an berdiri di teras dengan perasaaan yang amat sedih. Air matanya yang sudah kering tiba-tiba melihat elang itu seolah melihat iblis yang merajalela
Elang tua itu berputar sekali seperti sedang memberikan kode perintah, Ji An'an melihat kiri dan kanan kemudian membuka jendela.
Elang itu mendarat turun ke rangka jendela, kemudian dalam mulut elang itu terlihat seperti sedang membawa sesuatu.
Ji An'an mengulurkan tangannya dan mengambilnya. Ternyata benda itu adalah satu batu giok yang dilapisi bercak darah sehingga menodai telapak tangannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com