Gu Nancheng terkejut, bagaimana mungkin wanita ini bisa pingsan di waktu yang seperti ini?
Sekujur tubuhnya yang sedang membara, ia pun menggigit leher Ji An'an, "Kamu mengira bahwa dengan berpura-pura tidur, aku akan melepaskanmu begitu saja?"
Kemudian Gu Nancheng memegang tangannya yang lemah dan menggosoknya. Setelah itu ia baru menyadari bahwa Ji An'an tidak menunjukkan reaksi apapun.
Gu Nancheng pun menyentuh dahi Ji An'an, dan ternyata dahinya itu sangat panas.
"Sialan…"
Ya, Ji An'an sudah kehujanan cukup lama. Sebenarnya, tubuhnya memang sudah demam dan kepalanya pun terasa agak pusing.
Gu Nancheng seketika memeluknya dan meletakkannya ke atas ranjang. Ia segera memanggil dokter.
Demam disebabkan oleh infeksi peradangan pada lukanya, lalu memeriksa sebuah luka yang ada di pundaknya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com