Keduanya sama sekali tidak pernah berfikir untuk duduk di taman belakang rumah sakit sambil memakan cemilan rinagn pengganjal perut.
Hening, tidak ada satupun dari mereka yang membuka suara. Jarak duduk Gian dan Viona bahkan bisa diukur dengan alat pengukur panjang saat ini juga.
"Sebenernya, seberapa banyak informasi yang lu tau dari hasil 'pencurian' lu itu?" Hingga akhirnya Gian yang membuka suara terlebih dahulu daripada Vioyna yang sedari tadi hanya bisa memilin ujung rok yang tengah ia pakai.
"G-gua nggak niat ke rumah sakit buat ngeliat l-lu kok."
Gian berdecak sinis. Mulutnya menyeringai remeh ke arah seorang gadis yang tidak ingin menatapanya sama sekali.
"Lu pikir gua bakal percaya gitu aja sama ucapan pembohong kayak lu?"
Kepala Viona langsung mendongak, menatap kaget ke arah Gian yang sangat membuat hatiunya seperti ditikam oleh sesuatu yang tajam. Akan tetapi, kembali lagi ke awal bahwa ini semua adalah salahnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com