webnovel

Black Roses Storm

"Apakah aku harus menurutimu? Memberikanmu, apa aku akan mengorbankan diriku?," "Tidak. Kau tidak boleh melakukannya. Kau tidak akan melakukan itu. Ini adalah waktu yang berbeda. Orang yang berbeda. Kau adalah versimu sendiri, dan tidak ada orang lain yang bisa menyamaimu, menjadi dirimu ataupun meniru dirimu. Lakukan apa yang akan membuatmu benar, tidak merugikan dan bagi kebaikan semua orang." Lihatlah ke dalam awan yang selalu gelap itu. Perlahan mereka akan berubah tidak selamanya seperti ini. Tidak tahu dunia akan berakhir seperti apa. Tetapi mungkin kita akan lebih dulu menghilang dan tidak pernah ditemukan. *** Dunia tiba-tiba saja berubah dengan sekejap. Setelah virus yang mematikan, maka mereka mengalami masa pergantian musim dan periode yang sangat sulit. Abad ini terjadi hal-hal yang sangat aneh. Dimana, kini di Asia Tenggara mengalami perubahan cuaca yang ekstrim. Terdapat badai awan hitam di Thailand. Suhu ekstrem yang panas dan kejam melanda Singapura. Hingga Australia yang tiba-tiba saja berubah jadi dataran yang dingin. Dan sebagian lainnya mengalami curah hujan yang tinggi. Hingga kini, di Indonesia sendiri mengalami hal yang begitu aneh, sulit dipercaya tetapi nyata. Dimana setelah berabad-abad akhirnya sebuah salju turun di negara tersebut. Akan tetapi keanehan itu tidaklah sampai disitu. Salju yang kecil-kecil seperti kapas tipis diiringi curah hujan dan awan yang selalu gelap. Sangat-sangat aneh. Mereka seperti hidup di dunia lain. Di alam lain. Karena cuaca tiba-tiba saja berubah menjadi ekstrem setiap kali. Dan akan berlangsung sangat lama. Hal menghawatirkan tersebut juga sejalan dengan manusia yang perlahan-lahan berubah menjadi tidak normal. Beberapa kelahiran akan menimbulkan kelahiran baru. Keanehan baru yang mengejutkan. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu mengalami hal itu? NOTE : Dilarang Copy Paste Cerita atau mencoba meniru alur cerita. Please be kind as a human!!!

almondalou9_ · Fantasia
Classificações insuficientes
4 Chs

Chapter 01

Malam itu hujan turun tanpa henti, rintik-rintik yang berjatuhan itu tidak seperti pada biasanya. Mereka sedikit bercampur dengan buih putih yang dingin.

Rumah-rumah tampak menutup dengan rapat. Cahaya-cahaya hangat menerangi kegelapan. Dikejauhan tampak kota-kota yang mati. Bangunan yang paling kokoh yang kini tampak rapuh, tidak memiliki kekuatan untuk cuaca yang dingin. Musim berganti dengan aneh, kalender-kalender baru dan kelahiran yang baru juga menimbulkan keanehan yang mengerikan.

Rumah-rumah kayu tebal adalah tempat paling nyaman diantara bangunan kaca yang mati dijantung kota. Semua orang berusaha membangun ditengah hutan belantara yang sunyi.

Bangunan yang paling kokoh diantaranya adalah tumpukan batu-batu keras yang menyerupai kastil.

Mereka tidak bisa berkarat. Para pemburu menguasai jalanan, namun para predator malam jauh lebih kejam. Perang antar kelompok dimana-mana, tidak ada yang saling mempercayai. Tidak ada yang saling mengerti. Hanya ada interaksi karena saling membutuhkan untuk tetap bisa hidup ditempat yang sepenuhnya berubah menjadi tempat yang kelam dan penuh duka.

Dimalam purnama putih, kelahiran-kelahiran baru muncul, dan diantaranya adalah kelebihan-kelebihan yang mengukir sejarah baru, masa baru dan pertahanan baru.

"Aku tidak tahan lagi...hikss... "

"Tidak. Kau pasti bisa, percayalah... Kau bisa melakukannya!"

Suara tangisan yang berat, nafas yang terasa sesak. Kekacauan dimalam hari dan suara-suara orang yang berteriak ketakutan bagi yang tidak memiliki tempat.

"Ak... aku... aku memilih mati. Aku tidak mau melahirkannya... Aku akan mati bersamanya.. "

Orang itu menangis.

"Kau akan menghancurkan keseimbangan dunia jika kau sampai melakukan itu. Mereka akan semakin berkuasa dan dunia tidak akan pernah kembali normal. Biarkan dia lahir, biarkan dia hidup... Jika penderitaan itu benar-benar ditakdirkan untuknya... Maka dia akan menemukan kemenangan untuk dirinya sendiri.. kau harus bisa melakukannya,"

Nafas yang tersengal-sengal, suara jeritan yang menyakitkan dengan tangan-tangan yang mencengkeram erat.

"Aku tidak rela. Dunia ini akan hancur... Aku tidak bisa membiarkannya lahir... Dia akan memiliki banyak rasa sakit..."

Wanita itu bangun. Dengan penuh air mata dan mata yang memerah dia terbangun.

"Kau akan bersumpah untuk ini. Kau akan meminta surga untuknya, kau akan selalu disisinya... Dia tidak akan sendirian! Kau akan meminta, bahwa tidak ada siapapun yang bisa membunuhnya terkecuali takdirnya sendiri... Kau akan bersumpah!"

Tangan itu mencoba menggapai tangannya. Jari-jarinya begitu kuat saat dia mencengkeramnya erat. Jeritan yang memekakkan telinga terdengar begitu menakutkan. Membuat siapapun akan meringis mendengarnya.

Hingga suara tangisan seorang bayi kecil keluar begitu keras, sangat keras. Tetapi sayangnya setelah pelepasan suara teriakan itu, sang pemilik telah pergi. Tergolek lemas, dengan air mata yang mengalir. Nafasnya hilang dan siluet lain terjatuh duduk dilantai dengan memandangi pemandangan memilukan itu, sementara suara-suara tangisan itu masih menggelegar dengan keras...

"Dia milikku... "

***

"Dalam beberapa ungkapan disebutkan. Mereka bisa merubah beberapa nasib. Tetapi mereka tidak bisa merubah sebuah takdir yang telah ditentukan. Jika kau melanggar, kau akan mendapatkan rasa sakit yang tidak ada ujungnya..."