webnovel

His Girlfriend

Happy Reading 💕💕💕

...

Brianna PoV

Tahu apa yang membuatku menjadi berarti dua minggu ini?

Aku menjadi kekasih Nick...

Yah, kekasihnya.

Aku sendiri sampai sekarang masih tak menyangka hal itu bisa terjadi.

Lebih tepatnya, diminggu pertama saat kami semua berada di Bali.

Meski aku menjadi kekasihnya karena aku sendiri terdesak dan Nick memanfaatkan nyawaku untuk mainannya.

Tapi, untuk perasaanku semuanya benar dan bukan mainan.

Dan satu yang masih membayangiku hingga saat ini.

Sapphira Anastasia... Atau bagian lain dari diriku.

Aku bingung harus melanjutkan peranku bagaimana lagi jika aku sendiri memilih bersama Nick sebagai Crystal.

Aku juga tidak bisa membohonginya lebih lama lagi.

Memang benar cinta mengalahkan segalanya. Mengalahkan ego, mengalahkan semua yang sudah kita susun baik-baik.

Dan aku merasakannya...

"Bagaimana dengan Dimitri dan Valentino? Kau sudah mengatakan pada mereka untuk menjauhimu?", tanya Nick membuatku menoleh.

Aku mengangguk kaku dan tersenyum kearahnya. "Sudah. Aku rasa mereka bisa mengerti", jawabku.

Aku sebenarnya sedikit kasian kepada dua laki-laki itu. Kami baru memberitahu status kami saat sudah pulang dari Bali.

Dan hal itu membuat mereka terkejut dan kecewa. Mereka pikir, selama di Bali mereka berhasil menarik perhatianku.

Memang berhasil, tapi, aku sudah memilih Nick.

"Ngomong-ngomong kita mau kemana?", tanyaku membuat Nick menoleh kearahku cepat.

"Makan malam?",

Aku memutar mataku, "Itu bukan pernyataan. Dan aku tahu jika kita sekarang makan malam, Nick!",

Nick memajukan bibirnya dan menatapku dengan pandangan kesal.

Aku tertawa,

"Kau jahat sekali padaku?",

"Jahat?",

Nick langsung tersenyum evil kearahku.

Ia menggeser kursinya dari hadapanku berpindah ke sampingku membuatku mengernyit bingung.

Kenapa dia? Pikirku.

Tadi terlihat marah dan kesal.

Sekarang terlihat sumiringah.

"Kalau begitu, kau harus memberiku sesuatu karena kau melupakan hari ini?",

"Hah? Sesuatu apa? Hari apa?", tanyaku dengan bingung.

Kenapa Nick jadi aneh semenjak pulang dari Bali?

Nick memicingkan matanya. "Yahhh, padahal aku hari ini mendapatkan banyak barang dari fans dan juga anggota Executive lainnya", ujarnya pura-pura sedih.

Barang?

Fans?

Anggota executive?

Sungguh otakku semakin tak bisa mengerti apa maksudnya.

Nick mulai tampak kesal.

Ia memutar matanya dan menyentil keningku.

"Aku hari ini ulang tahun",ujarnya.

Aku membelalakan mataku, "Kau ulang tahun hari ini? Bukankah masih minggu depan?", tanyaku.

Nick memutar matanya, "Kau tidak mengingat ulang tahun kekasihmu malah mengingat ulang tahun Raphael", gerutunya kesal.

Aku menatapnya kasian, "Maafkan aku ya? Sungguh aku tidak tahu", ujarku.

"Kalau begitu kau harus memenuhi permintaanku",

"Apa?",

"Ada tiga",

"Tiga?", tanyaku lagi.

Nick tersenyum kearahku. "Yang pertama, kau harus menciumku", katanya.

Aku menatapnya sebentar lalu menatap sekeliling ruangan restaurant ini.

Dan disini begitu ramai dan banyak anak kecil.

Parahnya, sebelah kanan meja kami ada sekeluarga dengan membawa tiga orang anak perempuan.

Tanpa menunggu jawabanku. Nick bangkit dari kursinya dan sedikit membungkukkan badannya. Lalu ia meraih kepalaku dan mencium pipiku.

"Setidaknya aku yang menciummu",

Ujarnya sambil mengedipkan mata kepadaku.

Ada yang punya panci?

Aku ingin memukul Nick sekarang.

Aku sangat malu saat ia menciumku. Keluarga yang duduk di sampingku melihat ke arah kami horor.

...

"Crystal! Bangun!",

"Bangun hoi. Dasar Babi!"

"Gila ini anak! Hoi!",

Aku mengerjapkan mataku ketika mendengar suara gaduh dan seseorang memukuli panci begitu keras.

"Heh! Bangun!",

"Aku masih mengantuk", ujarku sambil merapatkan diri dengam selimut.

Tiba-tiba, selimutku ditarik dan seseorang naik keatas kasurku dan melompat disana.

Dan aku yakin ada lebih dari satu orang yang melompat hingga tubuhku bergerak ke kanan dan ke kiri mengikuti iringan loncatan orang itu.

"Crystal!",

Teriakan itu seperti suara Calvin?

Pikirku.

"Dasar babi!",

Dan suara itu... Sepertinya aku mengenalnya.

Babi?

Aku dengan cepat membuka mataku lebar dan turun dari atas kasur saat ingat dengan jelas seseorang yang memanggilku babi.

Dan hanya orang itu yang memanggilku dengan sebutan babi.

"Akhirnya kau bangun juga", ujarnya sambil bertos ria dengan Calvin.

Aku masih melebarkan mataku tak percaya melihat orang yang ada di hadapanku. Lebih tepatnya mereka masih berdiri diatas kasur empukku dengan menggunakan sepatu.

"Malah bengong. Awas ada setan lewat",ujar Calvin dengan gelak tawa.

Aku dengan cepat naik keatas kasur dan menerjang laki-laki yang berdiri di sebelah Calvin hingga kamu terjatuh diatas kasur.

Aku memeluknya erat membuatnya berteriak,

"Kau memelukku terlalu erat bodoh!", gerutunya.

Aku dan Calvin hanya tertawa.

Lalu aku melepaskan pelukanku dan bangkit dari atas tubuhnya.

"oh my god! Kau kenapa bisa disini?",

Pekikku senang.

Dia ikut bangkit dan turun dari kasur.

Aku dan Calvin ikut turun.

"Baru beberapa bulan tak melihatmu kau makin beringas saja",

Aku langsung memukul pipi laki-laki itu dengan kesal.

"Damn you! Bryan!", ujarku.

Bryan memegangi pipinya, "Kau seharusnya mencium kebaranmu. Bukannya memukulku",

Aku memutar mataku. Aku menoleh pada Calvin yang hanya senyum-senyum. "Salahkah aku memukul pipinya?",

"Tidak", jawab Calvin sambil menahan tawanya.

"Oh really, Calv! kau sekarang membela Crystal dari pada aku?", tanya Bryan kesal.

Aku tertawa sambil memeluk Calvin, "Hahaha tentu saja", balasku.

"Maaf, Bryan. Sejak kau meninggalkanku ke Inggris. Aku berpaling padanya", timpal Calvin nada yang dibuat-buat.

"fine! Aku kembali lagi ke Inggris!",

"JANGAN!",

"JANGAN!",

Pekikku dan Calvin bersamaan membuat Bryan tersenyum lebar kearah kami berdua.

Dan senyumannya tampak sangat konyol.

"Kami bercanda!", sahut Calvin.

"Kalau begitu kenapa kalian tidak bertanya bagaimana kabarku?

Bagaimana Bianca dan aku?

Bagaimana caraku kembali?

Bagaimana caraku memberi makan ikan-ikan di lau-",

"Stop! Kau mulai melantur", ujarku memotong ucapannya.

Aku mendekatinya dan terseyum manis kearahnya, "Kembaranku tersayang. Kenapa kau kembali?",

Bryan tersenyum. "Menghadiri acara pertunanganmu",

"Pertunangan apa?",

"Pertunanganmu",

"Hah?!",

....

Hai guys, cerita ini hanya ada di wattpad sama webnovel ya. Kalau kalian nemuin di tempat lain berarti mereka plagiat, dan tolong kasih tahu aku.

Follow Instagram : elizabethmarsiano

Jangan lupa vote dan komennya yah.

Thank You ♡

elizabethmarsianocreators' thoughts