202-
Semalam suntuk, Cyra berbaring di atas ranjang dengan hatinya yang gelisah. Dia tidak bisa tidur meski sejujurnya tubuhnya telah begitu lelah. Entah bagaimana bisa, Cyra terus memikirkan tentang apa yang harus dia katakan pada sang suami.
Dia tidak bisa mengelak. Dia harus mengatakannya pada Raefal sebelum Ifrey yang mengatakannya terlebih dahulu. Karena, jika nantinya Ifrey yang memberi tahu Raefal terlebih dahulu… maka Cyra akan tamat. Raefal pasti akan begitu kecewa kepadanya.
Sejujurnya, Cyra sendiri tidak tahu mengapa Martin sampai bertindak seceroboh itu. Menemui Raefal hanya untuk melihat bagaimana rupa Raefal. Andaikan Martin tidak menemui Raefal, mungkin Raefal tidak akan terlalu kecewa.
Cyra saat ini sedang begitu kalut. Dia membalikkan tubuhnya ke kanan dan kiri, mencoba mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Sayangnya, yang menjadi masalah terbesar dari tidak nyamannya tidur Cyra adalah karena pikirannya sendiri. Bukan karena posisi tidur yang tidak nyaman.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com