webnovel

Pergi

Siang begitu cepat berlalu,

Berganti dengan kemesraan baru yang bernama senja. Merubah gelap,

Kemudian mengantarkan kemesraan pada sepertiga malam penuh keagungan.

Malam itu menjadi malam terakhir bagi sebuah keluarga bersujud di tempat yang sama.

Setelah subuh, ibu Ziya dimasukkan Dengn suasana dapur. Sementara Ziya dan Ayah mencoba mengemas barang-barang yang akan dibawa. Suasana dapur dan kamar amat jauh berbeda. Ibu meski sendirian tapi sangat berisik. Sementara di kamar begitu hening, yang terdengar hanya suara lemari yang ditutup kemudian dibuka.

Ayah tak banyak bicara, begitupun dengan Ziya yang tak tau harus mengatakan apa. Hingga semua barang sudah terkenal rapih pun anak dan ayah masih sama-sama membisu.

Usai sarapan...,

Sebelum pergi, Ziya memandangi setiap sudut rumah. Lalu berhenti pada satu titik dalam waktu yang lama. Sebuah tempat favoritnya. Tempat itu adalah kamar dengan jendela terbuka lebar. Tempat dimana dia terbiasa menghabiskan waktu, menikmati angin malam dan menikmati hujan. Tempat dimana dia paling merasa nyaman ketika menulis tentang haru, cinta dan kebersamaan. 

Hari itu tidak ada air mata yang menetes. Hari itu Ziya siap pergi dengan ikhlas begitu pula dengan keluarganya.

Aku adalah milik Mu

Dia juga milik Mu

Kita bertemu itu karena Mu

Jika harus berpisah,

Ku persembahkan untuk Mu

Untuk menggapai ridho Mu