Saat ini baik Meri dan Rein hanya saling mengacuhkan satu sama lain.
Kira-kira apa yang akan kedua orang tersebut lakukan?
Terus mendiami satu sama lain, sampai kapan?
Marahan, maybe.
Tak ada yang tahu.
"Kamu ini kenapa sih, Rein?"
Pada akhirnya Meri yang mulai pembicaraan. Ia tak nyaman dengan semua hal yang terjadi. Sebelumnya mereka tak pernah marahan kok.
Selisih paham dan berkelahi kecil pernah. Tak ada hubungan manapun yang baik-baik aja. Akan ada yang namanya bumbu-bumbu hidup. Asam, pahit asinnya hidup pasti ada. Eits... jangan berpikir soal makanan ya. Nanti lapar. Itu gak baik.
"Kamu itu yang kenapa," balas Rein tanpa melihat sedikitpun ke Meri.
Eleh-eleh marahnya gak ketulungan deh si Rein. Bak anak kecil yang gak bisa dibujuk. Pokoknya A harus tetap A, gak boleh sampai B apalagi C atau Z. Bisa runyam itu urusannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com