Bela sekarang masih berdiri termenung dibalik kaca jendela ruang tamu. Sudah cukup lama dia berdiri disana setelah sambungan teleponnya dengan suaminya terputus. Dia masih ingat jelas kalau suaminya berjanji akan pulang cepat.
Tik tik
Bunyi suara tetesan hujan mengenai genteng rumahnya menemani suasana sepi di rumahnya. Pandangannya sesekali mengintip dari balik gorden kearah gerbang rumahnya tapi ternyata yang ia tunggu tidak kunjung pulang.
"Hahhh. Ini mas Raka jadi pulang nggak saih?"
"Capek juga berdiri terus."keluh Bela kala mulai merasa pegal menunggu kepulangan Raka namun tak kunjung pulang juga.
Bela mneghentakkan kakinya di lantai karena kesal menunggu lama. Sebenarnya dia masih ingin rebahan di kasur sembari menikmati derasnya hujan dari balik kaca jendela. Tapi entah kenapa seperti ada dorongan dari dalam jiwanya untuk bangkit dan menunggu Raka pulang di ruang tamu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com