Bela merasa panas pantatnya karena duduk terlalu lama di dalam. Selama duduk di dalam dia, pandangannya tidak pernah luput memandangi Raka yang sedang sibuk berbincang dengan beberapa karyawannya di café.
Melihat café suaminya yang luamayan besar jadi tidak heran disana terdapat beberapa karyawana untuk mengurusi semua keperluan café dan pengunjung disana. Tapi dia juga merasa sedikit malu karena beberapa karyawan perempuan disana terlihat cantik dan anggun dengan penampilannya masing-masing.
"Aku mau cari udara segar diluar ah."Bela beranjak dari sofa.
Bela berdiri sedikit kesusahan dan tangannya reflek memegang perutnya. Entahlah dia sudah terbiasa seperti itu.
Senyumnya terus terukir kala melihat café suaminya semakain ramai saja. Pengunjung datang silih berganti. Dalam hatinya merasa bangga akan usaha suaminya dalam mendirikan café itu dengan semaksimal mungkin.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com