Seperti biasa suasana langit yang masih nampak gelap, Bela sudah bangun dari tidurnya untuk memasak. Dia bangun dengan mata bengkak dan pandangannya juga tidak terlalu jelas karena kelopak matanya telalu sipit. Itu akibat karena menangis tadi malam.
"Dia masih tidur."bangun tidur, Bela mencepol rambutnya satu asal dibelakang mendapati Raka yang masih tertidur di kasur dengan pulas.
Bela segera beranjak keluar dari dalam kamar. Melihat Raka lama-lama disana hanya membuatnya sakit hati saja. Dia jadi teringat dengan kejadian di restaurant kemarin. Jujur dia memang marah sekali pada Dona karena sudah membuatnya malu dengan ditonton banyak orang disana. Satu sisi dia juga kecewa dan marah sama suaminya karena tidak terlalu membelanya dihadapan banyak orang untuk melawan perlakuan Dona yang kasar itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com