webnovel

Bem Sama

Vampir dan Iblis. Dalam dunia gelap yang tidak berujung. Bem sama, yang begitu dingin. Namun, begitu indah, begitu mengagumkan. Nine yang begitu elegan dan selalu mencintai Bem sama dalam kehidupan abadi yang begitu indah, dan juga begitu mematikan. Yang tidak berujung. Darah dan Kegelapan yang Indah.

Lunamori_Story_26 · Anime e quadrinhos
Classificações insuficientes
99 Chs

Nama (2)

Aku menatap darah dengan sedikit tersipu. Jujur ekspresi darah sungguh di luar dugaan.

"A..apa ..ja.. Jangan harap aku akan memanggil mu lagi, itu..itu hanya kecelakaan" seruku lagi tergagap. Dia tidak berbicara dan hanya mengalihkan pandangannya.

Menyebalkan, kenapa sih kamu??, padahal sudah berjanji tidak akan mempercayai siapapun..

Ini hanya perjanjian singkat . Hanya beberapa saat lagi..

Aku akan menemaninya, kemudian...aku akan menghilang.

Yah..ini tidak buruk. Hanya monster yang menghilang. Toh siapa yang akan peduli..

Tidak ada..hm...sedih juga?

_

Srek, Tangan gadis itu terulur. Aku meraih nya dengan malu malu.

Hari itu cukup ramai, dia memegang tanganku dengan erat. Seolah tidak mau lepas.

Huh, gadis aneh..aneh sekali..

_

"Hei..Rui!!" aku mendengar suara yang kukenal. Aku melepaskan genggaman tanpa sadar dan menuju sumber suara.

Aku menjerit ketika bisa melihat laut, aku lupa mempunyai teman yaitu laut. Laut menyemburkan air lembut ke wajahku..

"Hei kemana saja Rui, kami panggil kau tidak dengar?"

Aku tersenyum datar, kemudian duduk di atas jalan.

"Hm..gimana ya, banyak hal terjadi. Itu agak Membuatku..pusing " seruku sedikit pelan.Laut sedikit merendahkan suara gelombang nya.

Hari itu sangat terik, laut melindungi Dengan memasukkan nya ke dalam gelombang air tetapi dia tidak basah.

Perlahan...ia mulai berbicara tentang bagaimana akhirnya ia bersama darah.

Laut terlihat terkagum kemudian mulai menyela pembicaraan itu.

"Setahuku iblis itu jahat, mereka makhluk bukan manusia. Tetapi kalau ia tidak membunuhmu kurasa kau sangat beruntung.."

"Benarkah..aku yang monster ini beruntung?" seruku , oh aku teringat. Betapa manusia sama sekali tidak menyukainya.

Karena warna rambut, mata dan kukunya berwarna berbeda dengan mereka. Kenapa ya mereka begitu membedakan dirinya..?

_

Tidak lama ada sebuah pisau yang menyela air itu. Kemudian menarikku dengan paksa.

Mataku membulat, dia gadis aneh itu. Dia menarikku dengan tatapan datar.

"Ayo..", katanya singkat, laut melambaikan tangan sambil sesekali bergemericik.

Aku merasakan tatapan tidak enak dari wajahnya. Padahal ia sedang asyik berbicara dengan laut.

"Apaan sih kau, bisa bisanya menarikku secepat itu. huh dasar tidak berperasaan" seruku cemberut. Tidak ada suara..dia hanya menarikku kemudian...

_

Buk

_

Dia menahan ku di sebuah tempat sepi. Kemudian mulia menatapku dalam dalam dengan dahi sedikit di tekuk.

"Laut memberimu nama, kau bahkan tidak memberiku kesempatan memberimu nama..?'"..,"Hah?"

Aku tidak mengerti, kenapa nadanya meninggi..Padahal laut adalah temannya. "Apaan sih kamu---"

"Berhenti, panggil namaku gadis kecil," nadanya merendah. Aku menelan ludah. Seperti nya ia benar benar marah.

"Da..darah, sudah kan lepaskan. Kau aneh hari ini?!" seruku marah. Dia melepaskan ku.

Aku segera berdiri dan berjalan cepat ke depan. Darah hanya mengikuti dari belakang.

Apaan sih dia aneh..??

_

Dia masih tidak berbicara padaku, ya memang dia jarang sekali berbicara. Tapi..entah kenapa ini terasa aneh..

_

"Darah..." seruku tanpa sadar aku menyebut nama gadis aneh itu dalam mimpiku. Gadis aneh itu hanya menatapku dengan tatapan sangat dingin.

Dia perlahan mendekatiku dan mencium keningku.

Tangannya mengusap rambutku kemudian mulai menghangat.

Ia membuka selimut dan ikut dan ikut tidur di sebelahku.

_

Besoknya aku mendapati gadis aneh itu sedang menatapku dengan tatapan yang lagi lagi tidak kumengerti.

"A..apaa??" tanyaku lantang.

Dia tidak menjawab dan hanya memegang pipiku sesekali menekannya.

"Manis, ..," Hah?"...Tanyaku tidak mengerti...lagi lagi ia hanya terdiam.

"Itu namamu , si manis.. "

"Manis..aneh banget, lagipula kenapa sih mendadak kasih nama??" tanyaku tidak peduli. Padahal aku merasa sangat senang karena di beri nama.

Dasar aku aneh..

_

Dia tidak menjawab dan hanya bersiap memakai baju dan sarapan. Aku mengikuti dengan masih termangu.

Sebelum berangkat aku merapikan rambutku. Sebelum kakiku melangkah keluar. Ia menarikku .

Kemudian mulai membisikan sesuatu di telingaku. oh memalukan sekali..

Kenapa ia mengatakan hal itu dengan nada dingin sih??

_

_

"Manis itu sesuai dengan dirimu yang manis..." katanya datar dan menciumi telinga kecilku.

_

_

Dasar gadis aneh...bukan namanya kan ...."Darah..."