"Ayolah. Bantuin gue, Ta. Cuma lo harapan gue satu-satunya biar bisa cabut dari sini," mohon Ann. "Nanti gue traktir jajan deh. Seminggu."
"Seriusan?" Mendengar kata 'traktir' membuat jiwa misqueen Tata bergejolak. Mana mungkin ia melewatkan kesempatan emas ditraktir selama seminggu penuh.
Ann mengangguk mengiyakan. Netranya kini bergerak searah langkah seorang siswa bertubuh tegap—anggota ekskul paskibra yang kedapatan tugas menjaga ketertiban barisan siswa—yang kini menuju ke arahnya.
"Satu ... Dua..." Tata dan Ann kompak berhitung.
"Tiga." Tata memberi tanda pada Ann yang langsung dapat dimengerti olehnya.
Ann langsung ambruk, jatuh tepat di pelukan siswa itu—yang kebetulan berada persis di belakangnya. Matanya terpejam.
"Bantuin cepet! Bawa ke UKS," kompor Tata. "Itu temen gue pingsan."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com