"Stop, Ta. Lo apa-apaan sih?" Cegah Thalia. Cewek itu langsung menangkap kepalan tangan Atta, mencegahnya melakukan hal yang paling ia benci, kekerasan.
Cowok itu menatap Thalia dalam. "Sorry." Sesalnya.
Tatapan Atta berubah garang ketika menyorot sepasang mata Alana. "Ikut gue." Ucapnya sambil menariknya keluar.
"Lepas, Ta. Lo pikir gue kambing apa lo tarik-tarik gini."
Atta langsung menghempaskan tangan cewek itu, dan mendorongnya hingga nyaris menabrak dinding. "Maksud lo apaan?! Lo kalo gak suka, hadepin gue! Gak perlu bikin drama!" Bentaknya.
Alana mengerjap, namun tak lama sikapnya berubah menyeramkan. Karena tiba-tiba cewek itu tersenyum. "Sekarang gue ngerti."
Cowok itu mengerutkan alis. Sumpah demi apapun, sebenarnya ini cewek engkau ciptakan dari apasih, Tuhan? Gak ada satupun dari kelakuannya yang beres dan bisa dimengerti nalar.
"Sekarang gue ngerti kenapa lo ngasih tantangan itu ke gue."
"Maksud lo?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com