Luna pulang. Dengan keadaan sama yaitu lelah juga pegal-pegal. Luna melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah. Telinga Luna, menangkap sebuah obrolan di area meja makan. Luna mengintip. Di sana, keluarganya itu sedang makan siang. Sepertinya, mereka memesan makan lewat online lagi. Di balik pintu dapur, Luna mengintip mereka dari jarak yang lumayan dekat.
"Pah, Deo juara lomba basket di sekolah."
"Wah, memang hebat kamu. Setelah lulus nanti, kamu bebas pilih, mau kuliah dimana dan jurusan apa. Papah bangga banget sama kamu Deo."
"Siapa dulu dong, Bundanya."
"Siapa dulu Papahnya."
"Deo sayang banget sama kalian."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com