Nara melakukan selebrasi kecil-kecilan yang lebih seperti meregangkan otot. Cewek itu kemudian melepas apron kemudian melipat dan meletakkannya ke dalam kotak kardus, bersama dengan kaleng cat dan kuas yang telah ia bersihkan.
"Gambarnya bagus kak."
Cewek itu menoleh ketika mendengar suara itu dari arah belakang. Ia lalu merendahkan posisi tubuh guna menyejajari anak laki-laki itu. "Makasih ya," ucapnya dengan mengulum senyum. "Nama kamu siapa, dek?"
"Reza," kata anak kecil itu dengan gaya polosnya.
Senyum di wajah Nara seketika buyar. Mendengar anak kecil itu menyebutkan nama Reza, membuatnya jadi teringat sang mantan yang juga bernama sama. Rasanya aneh bukan? Kejadiannya sudah berminggu-minggu lalu, tapi rasa sakitnya seakan terus menggerogotinya, tak mau enyah sebelum hatinya luluh lantak.
"Kakak kenapa?" tanya Reza sembari menelengkan kepala sedikit ke kanan, mengikuti arah mata Nara.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com