"Pagi Sakti," sapa Kia mengelus rambut Sakti penuh sayang.
Sakti tersenyum. "Pagi Mih, Pih."
"Siga bungah pisan si ujang," ucap Andi terkekeh.
Sakti mengacungkan jempol ke arah ayahnya. "Leres pisan bapak. Hate abdi nuju berbunga-bunga dilanda amsara cinta."
Kia menatap geram keduanya. "Bisa gak, kalo ada Mamih bicaranya pake indo aja, kalian tuh kebiasaan. Mamih dicuekin kan jadinya," ucap Kia merajuk.
Andi dan Sakti tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah gemas Kia. Mereka bertos tangan sebagai tanda senang.
Wajar, di rumah ini Andi adalah asli sunda dia berasal dari Bandung kota kelahirannya. Sedangkan Kia, dia asli Jakarta. Dan Sakti, dia mengikuti jejak ayahnya. Yaitu, sama-sama suka bicara sunda.
"Maafin Sakti Mih, abis Papih duluan yang ngomong sunda, yaudah Sakti lanjutin," ucapnya terkekeh.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com