Cowok itu mengedarkan padangan ke jalanan kosong di sekitar, "Ini yang lo bilang telat? Masih sepi juga."
"Gue ada piket hari ini." Sandra mencari alasan logis, supaya bisa cepat-cepat kabur dari Arka.
"Eh, tunggu." Cegah cowok itu. "Gue pengen ngomong penting sama lo."
Sandra sudah tegang setengah mati. Tanpa sadar, ia meremas jemari Mira yang duduk di sebelahnya, hingga membuat gadis malang itu hampir memekik.
"S-soal apa?" Tanya Sandra waswas. Takut kalau-kalau Arka akan menanyakan kejadian saat sarapan tadi.
Cowok itu melirik ke belakang, kemudian mendesah berat. "Segitu bencinya ya, lo sama gue?"
Sudah hampir sejam Arka terpaku sambil memaksakan senyum, mendengar ocehan-ocehan tak berguna, ditambah dengan intonasi yang teramat mannjiahh. Benar-benar menyakitkan telinga dan menyiksa batin.
Lazimnya, Arka Dewananta adalah pakar dalam urusan cewek, terutama seputar gombal-menggombal, dan membuat-cewek-klepek-klepek. Dan itu merata ke siapa pun dan dimana pun.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com