webnovel

Belum Berakhir

Semua berawal ketika seorang gadis pindahan yang sukses membuat ketua geng jatuh hati namun enggan untuk mengatakannya terlebih dahulu. Gengsi? Mungkin. Di awal pertemuannya selalu saja ada pertikaian diantara mereka berdua. Apakah Si ketua geng bisa mengungkapkan perasaannya? "Ehh, sorry? Gue nggak sengaja" "Sorry-sorry, kalo jalan tuh pake mata!" Seseorang yang terus memperjuangkan cintanya. Karena ia tahu bahwa semuanya masih bisa di perbaiki, semuanya masih bisa untuk bersama karena semuanya masih belum berakhir.

Ervantr · Adolescente
Classificações insuficientes
282 Chs

Amanda House

Gimana kejutan dari gue natalie? Gue udah renggut kebahagiaan lo dengan cara bikin orang yang lo sayang meninggal. So, ini baru permulaaan! Silahkan saja lo berjaga jaga karena gue akan terus cari cara untuk membuat orang terdekat lo mati secara tragis ditangan gue. Apapun akan gue lakukan supaya hidup lo hancur, karena itu tujuan utama gue. Hahaha. Btw? Siapa lagi ya yang akan jadi korban selanjutnya? Menurut lo siapa?! Barga? Mama lo? Sahabat lo? Oh atau kenzo? Kekasih sialan lo itu?!

Air mata Nata mengalir membasahi kertas itu. Nata merobek dan membuangnya keluar jendela. Saat melihat keluar jendela, mata Nata melihat sosok orang berdiri diluar rumahnya. Nata segera berlari keluar rumah dan mengejarnya.

"Hei berhenti! Who are you?" teriak Nata sambil mengejar orang itu, tapi sialnya orang itu berlari dengan sangat cepat dan Nata kehilangan jejak.

"Siapa dia, Kenapa slalu neror gue! Dan dia juga yang udah renggut nyawa papa. Gue takut banget kalo seandainya dia nyakitin orang terdekat gue seperti apa yang dia tulis dikertas itu," ucap Nata, lagi lagi air matanya jatuh dipelupuk mata.

"Nata!"

Nata menoleh kebelakang karena seseorang memanggilnya.

"Kenzo!" ucap Nata seraya menghapus air matanya cepat.

"Ngapain diluar malam malam gini, hm?" tanya Kenzo.

"Lo nangis? Kenapa? Siapa yang nyakitin lo, bilang ke gue?" tanya Kenzo bertubi tubi.

Nata tak menjawab, dan langsung memeluk Kenzo, menangis sejadi jadinya.

"Gu-gue takuttt!" lirih Nata disela isakannya.

"Cerita sama gue, Nat. Lo kenapa?" tanya Kenzo cemas.

"Ta-tadi dikamar, gue nemu secarik kertas. Trus gue baca, disana orang itu bilang gimana kejutannya, karena dia yang udah bikin papa kecelakaan, trus meninggal. Trus dia juga bilang dia akan nyakitin orang terdekat gue, bang Barga, mama, sahabat gue, dan lo. Gue takut, Zo!" ucap Nata menjelaskan.

"Lo jangan takut, ada gue. Gue akan bantu cari tau orang itu, dan akan gue pastiin orang itu akan mati ditangan gue!" ucap Kenzo dengan rahang mengeras, dan tangan terkepal kuat.

"Ayo kedalam, nanti lo masuk angin," ucap Kenzo sambil merangkul bahu Nata.

"Oh iya gue lupa. Sekarang gue harus kerumah sakit sama bang Barga buat jenguk mama," ucap Nata.

"Sekalian aja. gue juga mau ikut," jawab Kenzo.

"Ehh ada lo, Zo. kapan nyampe?" tanya Barga yang baru keluar dari kamarnya.

"Barusan"

"Ayo berangkat bang, ntar keburu malam jenguk mama."

"Yaudah ayo! Lo juga ikut, Zo." ajak Barga.

Kenzo mengangguk, melangkah keluar rumah, dan masuk kedalam mobil, dengan Barga yang mengendarai.

***

Nata membuka pintu ruangan mamanya, diikuti oleh Barga dan Kenzo. Nata menghampiri mamanya dan duduk disampingnya.

"Mama kapan bangun? Gak bosen tidur terus?" tanya Nata lirih sambil memegang tangan mamanya.

"Nata kangen sama masakan mama, rumah juga sepi banget gak ada mama," ucap Nata dengan bahu bergetar.

"Besok Nata mau sekolah, Nata udah hampir seminggu gak masuk. Mama cepet sadar ya, biar bisa bikinin Nata sarapan, dan kita bisa sarapan bareng, walau gak ada papa lagi." Nata menghapus air matanya.

"Udah dek, jangan sedih lagi. Kita berdoa aja yang terbaik buat mama. Sekarang kita balik ya, besok kan Nata mau sekolah," ucap Barga sambil mengusap bahu adiknya.

"Ma, Nata sama bang Barga balik dulu. Mama baik-baik disini, cepet bangun ya, ma" ucap Nata sambil mengecup pipi mamanya, kemudian bangkit berdiri.

"Ayo bang"

"Zo, lo gak mau pulang? Diem aja dari tadi" ucap Nata.

"Ehh iya. Ayo," jawab Kenzo yang tersadar dari lamunannya.

"Kita pulang dulu ya ma, nanti kita kesini lagi, mama cepet sembuh," ucap Barga, kemudian melangkah keluar dan menutup pintu diikuti oleh Nata dan Kenzo.

***

Nata berjalan dikoridor menuju kelasnya. Sesampainya dikelas, Nata sudah disambut oleh para sahabatnya.

"Yey! Nata udah masuk sekolah lagi, gue kangen banget sama lo, Nat!" ucap Amanda senang.

"Gue juga kangen sama lo, sama kalian juga," jawab Nata sambil memeluk semua sahabatnya itu.

"Btw, sendiri aja nih ke kelas? Tumben gak dianter sama pangerannya?" tanya Arrabella.

"Kenzo tadi pergi, katanya ada urusan bentar," jawab Nata.

"Ehh nanti pulang sekolah kalian semua main kerumah gue yuk, bosen gue sendirian," ucap Amanda mengajak sahabatnya.

"Orang tua lo kemana?" tanya Indah.

"Lagi pergi keluar negri, ngurus kerjaan," jawab Amanda.

"Gue sih setuju aja" jawab Nata.

"Kalo lo pada?"

"Gue sama Keysia, trus Arrabella gak masalah, kapan lagi coba kita ngumpul trus main bareng," jawab Indah.

"Kalau lo, Cia? Bisa gak?" tanya Amanda menoleh ke arah Gracia.

"Gue ada urusan sih"

"Yaudah deh, gak papa. Tapi kalian nanti datang ya, gue tunggu!" ucap Amanda.

***

Nata berada dirumah Amanda. Ya, Nata menepati janjinya kepada Amanda untuk bermain kerumahnya. Dirumah Amanda sudah ada Indah, Keysia dan Arrabella kecuali Gracia.

"Akhirnya kalian datang juga," ucap Amanda senang.

"Iya dung, kan kita udah janji tadi disekolah sama lo," jawab Keysia.

"Btw, kita mau ngapain nih biar gak bosen?" tanya Amanda.

"Mau ngapain ya?" ujar Indah sambil memandang sahabatnya untuk meminta pendapat.

"Gimana kalau kita main salon-salon gitu? Gue yang make up in kalian, kebetulan itu hobi gue. Hehe," ucap Amanda sambil cengengesan.

"Boleh juga tuh. Trus kita foto bareng deh," timpal Arrabella.

"Nah ayo masuk! Itu ruang tempat alat make up gue." tunjuk Amanda sambil berjalan kearah ruang itu, diikuti keempat sahabatnya.

"Omg, Manda! Banyak banget alat make up lo. Lo mau buka salon kecantikan?" ucap Nata takjub melihat isi ruangan itu.

"Hehe, justru itu gue ngajak kalian kesini, supaya ada orang yang bisa gue make up in. Bosen make muka sendiri terus," ucap Amanda.

"Dasar lo! Eh tapi boleh juga tuh Man, mana tau besok ada lomba disekolah kita, lo bisa ikut," ucap Indah memberi saran.

"Nah pinter! Btw, siapa yang mau gue make up in duluan nih?" tanya Amanda.

"Nata aja!" jawab Indah dan Keysia bersamaan, seraya mendorong Nata ke depan Amanda.

"Biasa aja kali, gausah dorong juga, kaget gue!" delik Nata.

"Hehe, sorry! sengaja," jawab Keisya, dengan cengiran khasnya.

"Ayo, Nat. duduk disini," ucap Amanda sambil mendudukkan Nata dikursi depan cermin alat make up nya itu.

"Make up nya jangan tebel-tebel ya, Man, nanti gue kayak ondel-ondel lagi." Nata memperingati Amanda.

"Lo tenang aja, gue akan dandanin lo secantik mungkin," jawab Amanda, dan mulai memoles wajah Nata dengan alas bedak.

Setelah beberapa menit, akhirnya Nata selesai juga didandani oleh Amanda.

"Guys liat! Gimana hasil karya gue?" tanya Amanda sambil memutar tubuh Nata menghadap ke arah sahabatnya itu.

"Demi whatt! Lo cantik banget, Nat!" Keysia takjub dengan kecantikan Nata, dan melangkah mendekat kearah Nata.