Kami hanya bisa menunggu tanpa tahu harus melakukan apa. Kami juga tidak dapat melakukan apa pun saat ini. Kami cuma bisa menunggu, menunggu, dan menunggu. Semua orang yang berkumpul di sini begitu tegang. Aku, Ares, Bang Nico, Juna, serta Papa. Para wanita serta anak-anak kami minta untuk berkumpul di lantai atas.
Ares hanya diam membisu semenjak berbicara dengan penculik Siena. Berulang kali kutanggap dia sedang mengepalkan jemari tangannya, lalu membukanya. Rahangnya juga mengencang.
Papa tampak begitu gelisah. Beliau terus mondar-mandir sembari sesekali menoleh ke arah ponsel Ares di meja. Sedangkan Bang Nico dan Juna, mereka berdua hanya diam sembari mengawasi ponsel dengan jemarinya yang saling bertaut.
Kondisiku tak lebih baik dari mereka bertiga. Aku tidak bisa duduk dengan diam. Aku berkali-kali duduk, lalu bangkit dan berjalan mondar-mandir, kemudian kembali duduk. Cuma itu hal yang kulakukan selama beberapa jam terakhir ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com