webnovel

Become A Harem king

Wibu neet yang gemar bermain game tanpa henti mengalami kejadian tragis yang membuatnya kehilangan nyawanya lalu mendapatkan anugrah di hidup kan kembali di dunia lain. dengan ambisinya sebagai wibu dia akan menjadi seseorang yang dapat merubah sejarah di benua yang sangat kacau itu dan mengukir sebuah legenda baru. pict sauce : Pinterest

SetthKyoya · Fantasia
Classificações insuficientes
4 Chs

Saudara Yang telah lama hilang

Beberapa saat tidak lama setelah aku menutup mataku, aku mendengar suara langkah kaki seseorang yang semakin mendekat, dengan cemas aku bersembunyi dibalik pintu dan bersiap untuk menyergap.

Suara langkah kaki semakin keras dia semakin mendekat, cahaya lentera menembus lubang lubang yang ada di dinding rumah.

*kreeek*

Perlahan pintu terbuka, dan aku hanya dapat melihat sosok seseorang membawa lentera api dari bayang bayang,

Tiba tiba sosok tersebut menjatuhkan lentera dan berlari menuju arah adikku, tanpa pikir panjang aku mengambil pecahan kaca lentera dan menarik pakaiannya ke arahku lalu meraih tangannya untuk melakukan kuncian pelumpuhan dan menodong kan pecahan kaca di bawah leher sosok tersebut.

"Apa yang kau lakukan disini?! Apa yang kau mau dari adikku?! Katakan!"

Tanpa ku sadari ternyata sosok tersebut adalah seorang kesatria perempuan manusia hewan, walaupun dia tidak mengenakan pakaian layaknya prajurit namun aku dapat merasakan otot otot wanita ini seakan dia telah banyak melalui pertempuran.

"A-apa yang kau maksud?! Jelas dia adalah adikku! Dia telah lama hilang" Jawab wanita itu

"Adikmu?!?! Apa yang kau maksud?! Katakan dengan jelas! Atau kaca ini akan merobek lehermu!"

"Kau sendiri siapa?! Apa yang sedang terjadi dengan maya?!!" Bentak wanita itu

"Ketahuilah posisimu jika kau masih bersikeras tidak menjawab aku tidak akan segan segan" Tegasku sembari mendekatkan kaca ke lehernya dengan maksud mengancam

"....Ba-Baiklah hentikan, 5 tahun lalu kota kecil ini sangat makmur aku dan adikku adalah anak dari walikota yang tidak lain adalah ayah kami, namun malam hari itu kami diserang oleh ratusan manusia mereka merampok, membakar, melecehkan wanita, lalu menjual bangsa kita sebagai budak, kala itu mereka hampir menguasai seluruh kota ini namun tidak dengan mansion walikota, disana garis pertahanan terakhir kami, singkat cerita setelah berperang hingga fajar kami telah memukul mundur para manusia kami juga menangkap puluhan dari mereka, walaupun begitu hanya sedikit dari kami yang bertahan hingga akhir karena sebagian besar mati disebabkan kehabisan darah, setelah berperang selama semalaman itu aku sama sekali tidak melihat dimana ayah dan adikku aku mulai merasa cemas jadi aku menyuruh para prajurit untuk menyusuri seluruh kota dan hutan, dan hingga prajurit yang menemukan ayah yang tewas terbunuh dengan keadaan kaki tangan telah terpotong, aku bersyukur karena aku hanya melihat ayah aku yakin adik ku telah berhasil lolos dari para manusia yang kejam itu, pada awalnya aku tidak terlalu yakin dengan asumsi ku tetapi diantara para manusia yang aku tangkap terdapat penyihir yang dapat meramal masa depan dia mengatakan *Suatu hari seorang pangeran akan membawa adikmu kembali kepadamu lalu temui dia di rumah yang paling ujung di selatan* setelah mendengar apa yang dia katakan itu aku berusaha mempercayai nya walaupun dia itu musuh ku, waktu demi waktu berlalu dalam 5 tahun aku dihantui dengan rasa bersalah dan selama itu pula aku selalu datang kemari dan aku tidak menyangka apa yang dia katakan sungguh sungguh menjadi kenyataan...Lalu bisakah kau melupakan aku?"

"Tentu saja te-tetapi aku harap kau tidak akan kecewa dengan diriku..."

Setelah mendengar cerita darinya aku melepaskannya secara perlahan, pada awalnya aku tidak percaya dengan yang dia katakan namun ketidak percayaan ku itu hilang seketika ketika dia memalingkan wajah ke arahku dia benar benar mirip dengan maya yah walaupun dada dia lebih besar ketimbang punya maya.

"K-Kau?! Manusia?!! Ap--"

"Sssttt jangan berisik maya sedang istirahat, akan aku jelaskan nanti tapi yang terpenting lihatlah kondisi maya yang sedang kritis itu, bawa dia ke mansion dahulu!" Sautku

"Ah- Baiklah cepat angkat dia dan juga pakai bajumu Bodoh..." Ujar wanita itu yang tersipu malu

Setelah itu aku segera mengangkat maya dan mengikuti dia ke arah mansion berada, ada beberapa kendala dalam perjalanan karena diriku yang sosok manusia namun itu tidak menjadi halangan dan cepat terselesaikan, setelah sampai di mansion maya segera di larikan ke kamarnya dan segera di rawat.

Dan yang kulakukan hanyalah menatap langit berbintang dengan keadaan dada Telanjang serta celana berlubang yang membuat diriku tampak konyol.

Aku berpikir selama perjalanan ini semua yang telah ku lalui dan semua yang telah terjadi padaku ini sungguh aku masih tidak percaya, aku diberi kesempatan untuk hidup kembali setelah aku menjadi orang yang tidak berguna di kehidupan ku yang sebelumnya, sekarang apa tujuanku hidup kembali di dunia ini? Kemana aku harus pergi? Tidak di dunia ini atau yang sebelumnya aku telah menjadi anak yatim piatu sekali lagi... Bedanya hanya aku sekarang memiliki adik yang sangat ku sayangi namun mungkin aku akan segera di usir dari kota ini...sungguh menyedihkannya hidupku.

[Ruangan dimana Maya dirawat]

"Ka-kak" Suara lemah lembut keluar dari mulut kecilnya perlahan dia mulai membuka matanya

"Kakak...kakak..." Ucap Nana sembari menggerakkan tangannya

"Maya! Maya! Akhirnya kamu siuman! Apakah kamu masih ingat sama kakakmu ini?" Ucap wanita itu yang datang dari balik pintu

"Ka-kak Nana?" Jawab maya yang masih terbaring lemas

"Ya! Ya! ini kakak Nana kakakmu dulu!" Tegas Nana yang menangis karena bahagia karena penantiannya selama 5 tahun serta harapannya terwujud

"Kakak..., Kakak Eldar ada dimana..." Tanya maya yang sedang berusaha bangun dari tidurnya

"Ka-kamu tiduran saja aku akan memanggil dia kemari" Dengan wajah cemburu masam Nana meninggalkan maya dan pergi mencari ku

[Tempat dimana aku berada]

"Ahh sudah lama sekali aku tidak merasakan perasaan ini...aku yang kerjaannya hanya bermain game tanpa henti mana tahu rasanya alam bebas seperti ini hahaha" Gumam ku sembari memejamkan mata dan merentangkan tanganku, aku merasakan angin malam yang begitu dingin namun sungguh menyenangkan

"Hei apa yang kau lakukan?? Maya mencari mu kemarilah ikuti aku!" Ujar maya yang nampak kesal dengan diriku

"Iya iya oke..." Jawabku yang kesal dengan wajahnya yang sangat memandang rendah diriku...

Dalam perjalanan ku ke kamar maya mataku terpanah dengan kemewahan yang ada disini... Namun kondisi pemukiman di kota kecil ini sungguh memprihatinkan, ya kemungkinan pemimpin kota ini tidak berpengalaman padahal di sekitar kota ini terdapat banyak sumber daya...

Sampainya aku pintu kamar maya

"Kaka!! Kakak!! Apakah kakak baik baik saja?!" Seru maya yang girang ketika melihatku datang

"Ya! kakak baik baik saja! Kamu tenang saja" Ucapku sembari tersenyum kecil kepada maya dan duduk di sampingnya

"Cukup sekarang ada pertanyaan yang ingin aku tanyakan kepadamu bagaimana maya bisa berada di tangan manusia?! Apa saja yang telah kamu lakuin kepada maya?! Kenapa hanya Maya yang terluka sedangkan kau baik baik saja?!" Tanya Nana dengan wajah mengancam

"Kakak nana! Kakak eldar bukan orang yang seperti itu!! Jika kakak Nana benci kakak eldar maka maya juga akan benci kakak Nana!" Ucap maya yang kesal dan merajuk .

"Ti-tidak bukan begitu hanya saja itu benar benar mencurigakan kan bukan? Ba-Bagaimana jika kalian menceritakan apa yang terjadi terlebih dahulu?" Ujar Nana yang sedang menenangkan maya.

"Aku gk mau cerita! Kakak maya harus minta maaf terlebih dahulu kepada kakak eldar!"

"Ahhh aku yang melihat maya ketika kesal sungguh sangat imut sekali rambut kuning yang menghiasi kepalanya dan bibir kecil yang lembut lalu telinga kucing sebagai nilai plus hehehe....." Gumam ku yang sedang menatap wajah maya dengan tatapan mesum.

"A-apa? Minta maaf?! Coba kamu lihat dia bahkan menatapmu seperti manusia manusia mesum lainnya! Dia itu berbahaya maya!" Tegas Nana yang semakin kesal dengan diriku.

"..." Aku menghela napas dan memalingkan wajahku

"KAKAK!! Baiklah kalau begitu aku akan pergi dari sini bersama kakak eldar!" Ucap maya dengan Wajah merah masam lalu menarik ku ke arahnya

"Ja-jangan apakah kamu tega meninggalkan kakakmu ini setelah 5 tahun berpisah?" Ucap Nana yang sedang merentangkan kedua tangan dengan maksud menghadang

"Kenapa?! Karena kakak eldar....." Maya pun menceritakan semua kejadian dari awal kita bertemu, kenangan kenangan yang kita habiskan selama 5 tahun sebagai keluarga, lalu berakhir di tebing curam hingga bertemu kembali di kota ini.

"...." Setelah mendengar apa yang di katakan Maya, Nana hanya tertunduk setelah beberapa saat dia meneteskan air mata dan berlari ke arahku lalu memeluk ku dengan erat dia menempatkan ku di bagian dadanya

"Maaf~ Maafkan aku, aku bahkan bukan kakak yang baik, sejak kecil aku tidak pernah menghabiskan waktu dengan Maya, dan juga sekarang aku malahan ingin mengusir asal kebahagiaan Maya, dan kamu juga bukan seperti manusia manusia yang lain, Maaf~ maafkan aku...." Tangis Nana di pelukan ku yang membuatku kesulitan bernapas.

"Kakak!! Hentikan!!! Kakak eldar kesulitan bernapas karena dada mu itu!!!" Tegur Maya yang cemburu dengan perlakuan Nana

"Aiya~ maaf aku tidak bisa mengontrol perasaan ku yang campur aduk ini" Tegas Nana sembari mengelap air mata di pipinya

"Kalau begitu bisakah aku istirahat sekarang? Aku sungguh lelah..."

"Tentu saja! Pelayan!" Jawab Nana

Lalu tak lama kemudian beberapa pelayan datang menghampiri kami.

"Tolong tunjukan kamar untuk Tamuku ini perlakukan dia dengan baik dan beri dia pakaian yang layak apa kalian mengerti?!" Ujar Maya kepada 2 pelayan itu

"Tentu Nona" Jawab 2 pelayan dengan serentak

Aku pun di pandu menuju kamarku, sesampainya di sana aku tidak menyangka jika aku mempunyai kamar yang sedemikian luasnya bahkan kasur di sini juga tidak kalah Nyaman.

"Terimakasih atas pelayanannya kalian bisa pergi" Ujar ku kepada 2 pelayan itu

"Baik tuan, jika tuan mencari pakaian tuan bisa mencarinya di lemari itu lalu jika tuan ingin mandi airnya sudah disiapkan tuan, kalau begitu kami pergi dahulu" Jawab pelayan yang sedang membungkuk memberi salam lalu pergi meninggalkan ku sendiri

"Wahhh seharian aku berkelana dan aku belom mandi sama sekali...Bodoh amat lah yang penting aku mau tidur! Lagian sejak kapan aku gemar mandi?...." Gumam ku

Lalu aku pun segera berbaring tidak perlu waktu lama setelah beberapa saat aku memejamkan mata, aku pun tertidur dengan pulas.

[Kamar Maya]

"Maya, apakah tangan maya sudah agak baikan? Lalu apakah maya haus? Lapar?" Tanya Nana yang cemas dengan keadaan adiknya

"Masih agak sedikit sakit tangan maya, tapi kaki maya masih belom bisa di gerakan masih sakit, maya hanya ingin minum" Jawab maya

"Baiklah tunggu sebentar kakak akan mengambilkan minuman, lalu maya segera tidur lagi ya biar cepat pulih oke!"

Mereka pun berbincang bincang serta tertawa bersama dan akhirnya mereka pun tertidur bersama seraya melepas rindu selama 5 tahun yang seolah meledak.

[1 hari kemudian Di kamar dimana aku tertidur]

"ummm hwaaa" Aku menguap serta meregangkan badanku yang terasa sangat lelah

"Apa? Masih siang hari? Hwa aku ngantuk tidur lagi ah..." Aku yang belum sadar telah tertidur selama 1 hari penuh

*brak!!!*

"Woi bangun bodoh! Tidak kah dirimu lapar?!Satu hari penuh tidur tanpa makan! Maya dari kemarin mencemaskan dirimu cepat bangun!" Teriak Nana

"A-Apa Maya kenapa?!" Tanpa kusadari saat mendengar nama maya aku terkejut dan segera berdiri tegak

"Hahahahahahaha apa yang kau lakuin bodoh hahahahaha" Nana tertawa terbahak bahak yang melihat diriku masih tertidur walaupun dalam posisi berdiri

"Aku bilang BANG-UN BO-DOH!!!!" Sebuah tendangan yang keras di tepatkan ke antara kedua kakiku dan di bawah perut

Seketika mataku terbuka lebar dan aku mengerang kesakitan, perutku terasa sangat sakit bahkan untuk berdiri pun aku tak sanggup, aku lumpuh untuk sesaat.

Setelah beberapa saat ketika aku dapat kembali berdiri aku segera mandi dan mengenakan baju yang telah disiapkan di dalam lemari.

Aku bingung dalam memilih pakaian, pakaian apa yang akan pas di tubuh yang pas pasan ini aku tak kurus maupun gemuk ataupun tinggi atau pendek, akhirnya Aku pun memilih pakaian berwarna Hitam pekat yang menggantung di pojok lemari.

--------------------------------------------------------------------------

Rambut panjang namun rapi, mata biru terang yang seakan memancarkan pesona, alis hitam tebal, dan bibir tipis itu yang membuat wajah Eldar terlihat tampan.

Lalu 1 set pakaian berwarna hitam pekat yang ia kenakan menambah nilai plus pada pandangan lawan jenisnya.

--------------------------------------------------------------------------

"Fuhhh syukurlah pakaian ini sangat pas di tubuh ku" Gumam ku yang sedang mengenakan sarung tangan hitam.

Setelah itu aku pergi ke tempat Maya berada.

*kreeek*

"Hai Maya! Apa kabar! Apakah kamu merindukan ku?" Ucap ku dari balik pintu

"KaKak!" Sambut Maya, aku dapat melihat Raut wajah gembira Maya yang sedang disuapi makanan oleh Nana

"Ka-kamu Eldar?" Tanya Nana yang terheran dengan Wajah merah merona

"Apakah kau masih tertidur?" Jawabku

"Bo-Bodoh apa yang kau katakan!" Tegas Nana

"Hahaha kakakmu saat kesal sama lucunya ya kayak dirimu Maya" Ucapku kepada Maya sembari mengelus rambut dan telinganya

"....."

"....."

Keduanya membeku dengan raut wajah merah merona

"Ups Maaf itu kan daerah sensitif hahaha, Dasar gadis...." Kataku dengan mengeluarkan tawa kecil dengan maksud mengejek

"Kakak!!!!!" Wah Maya kalau malu jadi sangat imut ya.

"Lucu apaan dasar bodoh! Dan juga gadis? Aku bahkan lebih Tua dari dirimu!!" Tegas Nana yang kesal kepadaku jelas jelas dia malu malu gitu.

"Oh bernarkah emang berapa umurmu?" Ucapku dengan nada mengejek dan memasukan jari telunjuk di lubang hidung ku

"Umur ku itu 22 Tahun!!!" Jawab Nana sambil memalingkan wajahnya dariku

"Apa cuma 22? Bahkan aku lebih tua darimu..." Ejek ku kembali

"Apa?!Bukannya umur Kakak 18 tahun ya?!" Saut Maya yang terkejut dengan perkataan ku

"Y-Ya benar kau Hanya pembohong! Ya kau pembohong!" Ejek Nana kepadaku

"Tidak Tidak Umurku yang sebenarnya adalah 24 dan 18 tahun itu adalah kesalahan Tuhan" Tegas ku dengan wajah yang berusaha meyakinkan

"Ja-Jadi sebentar Lagi Kakak Akan menikah dengan orang lain dong...*huaa*" Ucap maya dengan air mata buaya.

"Hentikan itu, bodoh mana mungkin kakakmu ini menikah dengan orang lain kan ada Kamu disini..." Ucapku sembari mengelus telinganya yang imut itu, duh kapan lagi dapet gadis kucing ya kan fuuuhhhhh tak tahan lah aku.

"Kakak!!! Pergii!!!" Teriak Maya yang kesal karena ku

"Mana mungkin aku akan menikah kan adikku dengan orang mesum seperti mu!!" Nana yang kesal dengan kondisi wajah cemburu

"Ups hehehe baiklah sampai jumpa aku akan makan terlebih dahulu"

Setelah bercanda untuk beberapa saat aku pun pergi ke ruang makan untuk mengisi perutku yang kosong, disana aku memakan Nasi Dan Daging lalu dengan ikan bakar... Mulai saat itu sebuah pemikiran terlintas di benak ku, aku berfikir jika dahulunya kota kecil ini makmur mungkin ada kecil kemungkinan untuk mengembalikan kota ini seperti sedia kala mungkin beberapa jauh lebih baik karena aku juga mempunyai informasi dari kehidupan ku yang sebelumnya, yaaa akan aku coba perlahan aku yakin aku bisa.

Kemudian aku berencana berkunjung untuk melihat apa yang mereka (budak) lakukan, sebelum itu aku harus menanyakan ijin dari Nana terlebih dahulu, aku pun kembali ke tempat dimana Nana selalu berada...Ya pastinya dia akan selalu bersama Maya.

"Kakak ipar...boleh kah aku berkunjung melihat lihat aktifitas para manusia disana?" Tanyaku yang datang dari arah pintu.

"Eh maaf apakah aku mengganggu?" Ejek ku ketika melihat mereka sedang bercanda dan tertawa bersama aku dapat melihat raut wajah kebahagiaan setelah berpisah selama 5 tahun.

"Siapa yang kau sebut kakak ipar bodoh!!!" Ujar Nana yang kesal

"....." Maya yang melihatku dan menahan tawanya

"Lalu jika bukan kakak ipar...Bagaimana jika aku memanggil mu IS-TRI-KU?" Ucapku aembari mengedipkan sebelah mataku dengan maksud menggodanya.

"HEN-TIKAN!!!!! DaoDao Kemari CEPAT!!!!!" Nana kesal dan dia berteriak memanggil seseorang.

Tak lama kemudian Seorang wanita kucing berparas cantik dengan kacamata bundar lalu mengenakan pakaian rapi layaknya seorang staff, datang dari arah belakang ku.

"Ya Nona ada apa" Jawab Wanita itu

"Bawa Tuan Muda Mesum Ini berkeliling ke tempat yang ia mau!" Perintah Nana

"Baik Nona" Jawab wanita itu

"Tuan Muda? Apakah Akhirnya aku diterima sebagai suamimu? Atau suami dari adikmu?"

"PERGI!!!!" Teriak Nana

Haha menggoda Nana atau Maya itu sama sama menyenangkan nya, aku pun berjalan menuju tempat dimana manusia manusia itu di siksa...ya kata disiksa sungguh pas untuk mereka yang memperlakukan Manusia hewan sebagai budak Ha-Ha-Ha sekarang kalian kena batunya.

"Oh iya boleh kah aku tanya kamu ini siapa? Umm maksudku apa posisimu di kota ini?" Tanyaku

"Saya adalah tangan kanan Nona sekaligus Wali kota sementara, Nona menyuruh saya untuk mengurus ekonomi di kota ini sedangkan Nona lah yang mengatur pertahanan kota ini" Jawab wanita itu

"Umm kalau tidak salah namamu Tadi DaoDao ya?" Tanyaku

"Ugh...Bu-Bukan tuan nama saya adalah Dabao, nama DaoDao adalah panggilan Nona kepada ku sejak kecil" Jawab Dabao dengan wajah yang malu

"Dari kecil? Berarti sekarang bukankah seharusnya kamu sudah tua? Kenapa kamu masih sangat cantik?" Tanyaku yang terkejut dengan apa yang telah dia katakan

"Tu-tuan muda hentikan mari kita lanjutkan perjalanan kita" Dabao pun berjalan dengan cepat da menjauh dariku

"Pffftt dasar wanita..." Aku pun melanjutkan tujuanku

Dalam perjalanan ku pemandangan kota ini benar benar menggambarkan bekas pertempuran...Aku dapat melihat Beberapa puing puing rumah disini, Dan ternyata rumah rumah kayu ini dibangun oleh warga disini.

"Umm Dabao pada awalnya aku kira kalian sedang menginvasi kota ini karena waktu itu malam hari aku tak dapat melihat penduduk lokal disini ternyata saat siang hari begini suasana disini masih ramai juga ya..." Ucapku yang terkagum karena mereka masih berjuang untuk hidup.

"Ya tuan beginilah nasib kota kecil ini ternak kami seperti kuda dan kambing sebagai mata pencaharian utama di kota ini telah hilang sejak pertempuran 5 tahun lalu" Jawab Dabao

"Lalu apa yang kalian makan untuk setiap hari?" Tanyaku

"Bukankah Tuan kemari melewati Hutan Hutan di daerah ini? Apakah Tuan Tidak sadar kenapa di hutan sudah tidak ada lagi hewan Hewan Buas ataupun Hewan lainnya?" Jawab Dabao

"Jangan bilang Jika sebentar lagi stock makanan kalian akan Habis?!"

Jika stock makanan habis makan kota ini akan hancur dong.

"Ya walaupun itu tidak sepenuhnya akurat, memang benar jika hewan buruan di hutan memang sangat langkah bukan berarti tidak ada cukup untuk bertahan selama 1-2 tahun mungkin, lalu jika di hutan sudah benar benar tidak ada lagi hewan kami akan mencarinya di gunung sebelah Barat sana walaupun itu jauh dari pada kami tidak makan sama sekali itulah rencana yang telah aku susun bersama Nona" Jawab Dabao dengan nada tegas, walaupun seperti itu raut sedih yang berada diwajah nya tidak dapat disembunyikan

"Hei hei tenang saja aku tau apa yang harus di lakukan tenang saja!" Ucapku yang berusaha menghibur dirinya

"Hahaha Tuan Muda sama seperti Nona" Ucap Dabao sembari tersenyum gembira

Lalu dari kejauhan aku melihat prajurit prajurit yang berbondong-bondong berlarian ke arah timur laut Kota, Dengan Gaya layaknya pangeran dalam komik fiksi aku berjalan ke arah keramaian bersama Dabao.

Saat sampainya aku di tempat kejadian perkara...

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!

SetthKyoyacreators' thoughts