"Zein bodoh!" Keira mengumpat sambil berlari. Ia kesal sekali melihat Zein digelayuti Hellena. Memang Hellena sangat cantik, tak aneh jika Zein mau saja diajak bermesraan dengannya. Lagipula Zein tak ingin terlibat hubungan cinta. Jadi Hellena tentu cocok untuk melampiaskan otak mesumnya.
"Nyebelin!" Keira menendang bekas botol mineral di depannya dengan geram. Hatinya terasa begitu panas. "Awas aja tuh preman! Lagaknya sok sebel tapi pasti aslinya seneng ditempeli Hellena."
"Woy, siapa nih yang ngelempar botol ke muka gue?" Tiba-tiba terdengar suara dari depan Keira.
Merasa sebagai tersangka, Keira pun menoleh ke pemilik suara. Dan dalam sekejap Keira bisa merasakan jantungnya berhenti berdetak. Matanya terbelalak tak ingin percaya.
Benny dan gengnya.
Keira baru saja menggali liang kubur rupanya. Botol yang ia tendang tadi terbang ke muka cowok kekar ahli karate itu. Cowok brengsek yang pernah membuatnya ketakutan setengah mati.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com