"Lo mau pesen apa, Na?" tanya Kevan yang memberikan buku menu ke Alena. Namun, Alena tak ingin pusing ketika memilih menu yang pastinya enak semua, pada akhirnya Alena memberikan buku menu itu pada Kevan.
"Samaain aja deh sama Kak Kevan," ujar Alena dengar menyengir.
"Gue juga deh, samain," ujar Dion menutup buku menunya.
Kevan mengangguk, dan membaca menu itu. Saat Kevan memberitahu menu yang ia pilih ke waiters, Alena asyik melihat pemandangan lampu-lampu, balon, bunga, dan lain sebagainya sebagai hiasan restoran itu. Namun, saat Alena melirik ke kanan matanya tak sengaja menatap Dion yang tengah menatapnya juga.
Dion tersenyum pada Alena, mata mereka masih saling bertatapan, seolah-olah enggan untuk melihat yang lain. Jantungnya Alena perlahan terasa berdegup lebih kencang, ini mengingatkan Alena dulu, beberapa tahun lalu. Apa ia masih cinta dengan lelaki yang ada di hadapannya ini? Kenapa? Kenapa rasa sukanya tak pernah pudar?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com