Alena memijat pelipisnya pelan dengan memejamkan matanya. tangannya mengambil ponselnya di tas selempang. Jarinya mengusap membuka kontak, dan mencari kontak sahabatnya itu. Ia langsung menelepon sahabatnya, dan hanya beberapa detik, Zee megangkat telelon Alena.
"Halo, Na. Apa? Lo masih lama? Enak ye, berdua makan di restoran mahal. Lah ini gue, makan nungguin lo sambil liat televisi. Buruan balik deh ya, sebelum--"
"Gue ketemu sama Alina." potong Alena cepat karena gemas dengan ocehan Zee. Saat itu juga, Zee terdiam.
Zee terdiam lumayan lama. Sampai Alena melihat ponselnya, melihat apakah sambungan telepon itu terputus atau tidak.
"Halo, Zee. Lo masih hidup kan?" tanya Alena yang membuat Zee menghela napas panjang.
"Lo ... serius? Enggak bohong kan? Mungkin orangnya aja yang mirip sama Alina, tapi bukan Alina."
Alena berdecak. "Kalo emang dia bukan Alina, kenapa dia bisa langsung ngenalin gue?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com