Setelah merayakan ulang tahun Alina, Meika dan Taniel pergi ke kantin untuk sarapan. Sebenarnya Taniel ingin di bungkus saja, tapi Meika menolak dengan halus. Karena ia ingin membaca surat dari Alena tanpa sepengetahuan anak-anaknya, ia tak ingin menangis di depan mereka.
"Mama yakin mau baca di sini aja? Tidak di rumah saja?" tanya Taniel memastikan istrinya.
Meika hanya mengangguk, ia mengeluarkan satu amplop berwarna hijau pastel dengan tulisan 'Untuk Mama dan Papa yang aku sangat sayangi'
dengan tangan yang gemetaran, Meika membuka amplop itu. matanya yang sudah terasa memanas dengan sebisa mungkin menahan bulir bening. Ia menghela napas sejenak sambil mengeluarkan kertas itu
Meika dan Taniel membaca surat itu bersama-sama. Satu tangan Taniel merangkul Meika dengan memberikan kekuatan untuk sang istri.
Dari Alena untuk Mama dan Papa.
Halo Ma, Pa.
Kalian masih ingat aku, kan?
Apa jangan-jangan mama dan papa udah lupa dengan anakmu yang kalian usir dari rumah?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com