"Tapi kenapa Alena ingin …." Ucapannya terhenti karena pria itu sendiri tak tega mengatakan itu semua.
"Ingin apa, Dok?" tanya Shaw yang menatap Ryota dengan lekat. Shaw mengepalkan tangannya, perasaannya mendadak tak enak kalau Ryota sudah seperti itu. Sang dokter menghela napas berat.
"Kenapa Alena ingin mendonorkan matanya untuk Alina? Dia seperti kehilangan semangat dalam hidupnya, kenapa dia pesimis?"
Shaw yang mendengar itu membulatkan matanya lebar, benar dugaannya. Lelaki itu langsung berlari cepat keluar dari ruangan Ryota, ia berlari menuju ruang inap Alena. Ia langsung masuk ke kamar Alena tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Alena yang tengah menonton televisi tersentak kaget, ia langsung menoleh dengan tatapan bingung melihat Shaw yang terlihat akan marah. Gadis itu menelan salivanya dengan bersusah payah ketika melihat sang kakak dengan tatapan mata yang tajam, ini pertama kalinya melihat Shaw seperti itu.
***
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com