Keesokan harinya, dua jam sebelum berangkat dari rumah, tampak Felix masih mencari pakaian yang ia rasa cocok dikenakan untuk melihat pameran nanti.
Ia membuka lemari pakaian yang berada di kamarnya lalu mencari dari atas hingga ke bawah. Ia pun mengambil beberapa pasang yang akan ia coba terlebih dulu untuk melihat apakah pakaian itu cocok atau tidak untuk dikenakannya.
Ia sangat bersemangat memilih pakaian hingga ia tidak memperhatikan kamar tidurnya yang kini telah berantakan. Baju dan celana yang tidak ia pilih nampak berserakan karena ia tidak meletakkannya lagi pada tempat semula.
Setelah beberapa lama memilih, ia memutuskan untuk mengenakan pakaian santai seperti kaos polos, denim dan celana jeans. Ia rasa akan nyaman memakai pakaian itu saat pameran berlangsung nanti.
Dua jam pun berlalu sejak Felix memilih pakaian yang akan ia kenakan. Waktu pertemuan di depan rumah Felix pun tiba, setelah ia selesai bersiap-siap ia pun menunggu Leo dan Sam di depan rumahnya. Mereka akan berangkat bersama-sama ke tempat pameran.
Sebuah mobil putih terlihat dari kejauhan menuju arah rumah Felix. Seseorang keluar dari mobil itu dan menyapa si pemilik rumah. Ternyata orang itu adalah Sam, seniornya Felix. Ia terlihat mengendarai mobil agar bisa mengajak Felix dan Leo berangkat bersama dengannya menggunakan mobil itu.
"Felix, hai? Kau sudah disini rupanya. Aku buru-buru kesini karena ku kira sudah terlambat, ternyata temanmu belum datang ya. Aku kira kalian lah yang menungguku, aku lega." Ucap Sam yang kala itu sudah turun dari mobilnya dan menghampiri Felix.
"Halo Kak Sam, ahaha.. Leo memang selalu seperti itu. Kadang ia datang tepat waktu, tapi ia lebih sering terlambat . Hanya saja ia pasti datang karena 'janji' baginya adalah hal yang harus ditepati." Sahut Felix pada Sam karena ia sangat mengenal Leo lebih dari siapapun.
"Ah, begitu rupanya. Baiklah, kita akan tunggu Leo sampai datang. Hm.. kalau boleh jujur, kau nampak berbeda hari ini. Kau sangat keren dengan pakaian itu, hehe." Sam mengatakan kalimatnya sambil tersenyum seakan benar-benar tulus memuji Felix saat itu.
"Terima kasih kak. Ah, kakak juga sangat keren dengan kemeja itu sekarang. Sangat cocok dipakai oleh kakak." Felix pun membalas pujian yang ia peroleh sebelumnya.
---
Selang beberapa saat kemudian, Leo nampak baru tiba di rumahnya Felix dengan mengendarai motornya. Ia memarkir kendaraannya di depan rumah Felix dan menghampiri Felix sambil tergesa-gesa.
"Hah, hah.. Maaf aku terlambat, tadi aku terkena hambatan di jalan jadi baru bisa sampai saat ini. Kau tidak marah kan? Kita masih sempat kok ke acaranya." Ucap Leo yang sedikit khawatir jika sahabatnya menunggunya terlalu lama.
"Oh itu, tentu saja tidak. Kenapa aku harus marah? Aku sudah terbiasa dengan ini haha." Felix nampak sedikit bercanda pada sahabatnya itu.
"Heh, kau ini. Senior Sam, maaf juga karena sudah menungu saya terlalu lama. Saya sudah berusaha berangkat dengan cepat kesini." Leo juga khawatir pada seniornya karena ikut menunggunya terlalu lama, begitu pikirnya.
"Tidak apa-apa. Aku tidak menunggu lama juga kok. Ok, karena semuanya sudah disini bagaimana kalau kita berangkat sekarang?" Sam pun mengajak mereka untuk masuk ke mobilnya dan berangkat menuju pameran saat itu juga.
Di dalam perjalanan menuju pameran, Leo dan Felix tidak henti-hentinya melihat ke kanan dan kiri dari balik kaca mobil. Mereka seperti baru pertama kali bepergian saja, padahal ini bukan pertama kalinya mereka berdua bepergian bersama.
Sam yang melihat tingkat kedua sahabat ini hanya bisa tersenyum karena mereka sangat lucu di mata Sam.
Perjalanan pun berlanjut hingga tiga puluh menit, dan mereka pun telah sampai di lokasi pameran yang mereka tuju. Di sana, nampak beberapa petugas terlihat sedang mengecek tiket pengunjung sebelum memasuki gedung itu.
Sam yang sudah memarkirkan mobilnya, kini ia berjalan menuju petugas yang tadi ia lihat untuk menyerahkan tiket mereka bertiga. Felix dan Leo pun mengikuti Sam dari belakang.
Setelah semuanya selesai di periksa, mereka pun diperbolehkan memasuki lokasi pameran. Karena tempatnya yang cukup luas, mereka berniat untuk melihatnya satu persatu mulai dari sebelah kiri tepat setelah pintu masuk. Nantinya, mereka akan memutari gedung dan puncaknya akan selesai di bagian kanan pintu masuk.
Mereka pun berjalan pelan sambil melihat karya beberapa seniman yang ada di Kota itu. Karya mereka dipajang sangat rapi dan tertata dengan baik, sehingga orang yang melihat pun akan merasa nyaman.
Disana, kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang indah karena lukisan yang dipajang pun sangatlah indah. Ada beberapa jenis lukisan yang terdapat disana, mulai dari lukisan alam, perabotan tumah tangga, bagunan kota, portrait orang terkenal dan masih banyak lagi.
Mereka juga menggabungkan lukisan-lukisan yang ada disana sesuai tema mereka. Contohnya seperti tema alam, lukisan yang bertema serupa akan dipajang berdekatan sehingga orang yang melihat pun akan takjub dengan itu semua.
Di sana kita juga bisa menemukan berbagai alat yang digunakan si pelukis dalam melukis karya mereka. Ada yang menggunakan cat air, ada yang memakai cat minyak, cat akrilik, bahkan ada yang memakai cat semprot. Itu semua sudah dijelaskan dalam setiap lukisan yang ada disana. Biasanya ditulis di bawah lukisan masing-masing agar memudahkan bagi orang baru seperti kami.
Sesuatu yang menarik dari tempat ini adalah setiap lukisannya memiliki makna yang sangat dalam. Itu juga dijelaskan dalam keterangan yang ada di setiap lukisan sehingga membuat Sam, Felix dan Leo sangat kagum dengan penataan tempat itu.
Mereka sudah berkeliling di sana selama dua puluh menit sambil membaca setiap keterangan yang ada. Sampai saat Sam melihat salah satu lukisan yang membuatnya terdiam begitu lama di depan lukisan itu. Sam terkejut melihat karya seni yang begitu indah itu.
Karya seni unggulan yang Sam lihat merupakan karya salah seorang seniman yang sudah meninggal di kota itu. Ia menjual lukisannya kepada penikmat seni sebelum kepergiannya, ia mungkin saja tidak tahu jika hasil karyanya sekarang sedang dipajang disana. Bahkan, lukisan itu menjadi favorit karena keindahan corak, tema dan pesan yang terdapat di dalamnya.
Tema lukisan itu adalah 'kedamaian'. Dengan latar sore hari, seorang pemuda keluar dari rumahnya sambil menatap matahari terbenam dan disekelilingnya terdapat pemandangan yang sangatlah indah.
Pesan dari lukisan yang tertulis adalah 'sebuah kebebasan dalam diri seseorang dimulai dari diri kita sendiri. Tidak ada yang dapat menentukannya kecuali diri kita sendiri guna menikmati kebebasan yang dinamakan dengan kehidupan yang semu.' Pesan yang sangat dalam itu telah menyentuh hati Sam.
Mungkin orang yang membuat lukisan itu sudah sangat puas dengan hasil karyanya sehingga ia pergi dengan damai. Seperti tema dari lukisannya, ia telah pergi dengan kebebasan menuju Surga.
Sam yang sebelumnya terdiam mulai tersenyum di depan lukisan yang dilihatnya. Lukisan itu seakan mengatakan kalau dirinya bisa bebas seperti yang tertulis di sana, ia bisa menjalani hidupnya dengan kebebasan sesuai dengan keinginannya. Ia akan dikenang dengan hasil karyanya dan di ingat oleh orang lain, sama seperti karya yang dilukis oleh pelukis yang Sam lihat saat itu.
Oh tentunya satu hal yang pasti dan sangat Sam inginkan, ia pasti akan mendapatkan seseorang yang setia menemani dirinya disisa kehidupannya dimana tidak ada seorangpun yang dapat melarang cintanya bekerja.