Sementara Felix masih tertidur di brankar yang entah berada di ruang mana, di sisi lain Azka tengah menguatkan kakinya sekali lagi untuk melihat tunangannya yang terakhir kalinya di ruangan itu.
Kaki Azka sebenarnya sudah tidak kuat lagi menopang tubuhnya saat itu, namun ia harus tetap bangkit untuk melihat kondisi Karin yang mana sudah tidak bernyawa.
Di ruangan yang sangat dingin itu tubuh Karin tengah ditutupi oleh kain putih, bisa diketahui jika hal itu adalah kenyataan.
Azka tidak sanggup untuk membuka penutup wajah Karin saat itu, ia tidak kuat melihatnya.
"Karin.."
Tangis Azka pecah seketika setelah ia membuka penutup wajah Karin yang dimana wajah Karin ternyata penuh luka akibat kecelakaan tadi.
Ia bahkan hampir tidak bisa mengenali wajah Karin saat itu, betapa fatal kecelakaan yang dialaminya sampai seperti itu.
"Tidak, bilang padaku kalau ini cuma bercanda. Karin, bangunlah.. Aku janji akan lebih memperhatikanmu lagi selanjutnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com