"Aku kangen judesnya kamu. Kapan kita pulang sayang. Aku tidak sabar untuk memeluk dan menciummu." Ucap Dave didepan wajah Dian. Napas hangatnya menyapu wajah Dian yang polos tanpa make up.
"Aku dalam keadaan tidak fit saat ini. Dan, itu membuatmu tidak terurus. Lihatlah bulu-bulu halus yang tumbuh di rahangmu ini. Sudah berapa lama kamu tidak bercukur?" Dian menatap wajah sang suami dan mengusap pipi dan semua bagian wajah pria yang sangat dibencinya di awal pernikahan mereka itu. Kini, semua kebencian menguap seiring berjalannya waktu. Dan, berganti dengan cinta dan kasih sayang satu sama lain untuk saling menjaga dan mengasihi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com