Deru mesin jahit menggema di pagi buta yang sunyi, di saat orang-orang bahkan belum bangkit dari tempat tidurnya yang hangat, Luna sudah sangat sibuk menjahit kain demi kain di butiknya.
Luna dengan telaten menggerakkan kain di depannya, waktu kontes masih tersisa satu bulan dan bukan waktu yang cukup untuk membuat gaun yang indah jika Luna bermalas-malasan.
Luna tidak melihat Aodan sejak malam tadi, mungkin kadal itu merajuk lagi dan Luna tidak bisa terus membujuknya seperti seorang balita, ia sudah sangat pusing memikirkan rancangan gaun yang akan ia jahit.
Luna sudah bertekad ingin membuktikan dirinya yang lebih baik pada Rachel setelah semua hal buruk terjadi padanya.
Suara pintu dibuka terdengar, Luna meliriknya sebentar dan menyadari bahwa itu adalah Aodan dalam wujud manusianya datang dengan cemberut.
"Apa? Kau lapar?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com