Aodan memang berjanji pada saudara-saudarinya untuk tidak melakukan kesalahan yang sama lagi, tapi rasa penasarannya sama sekali tidak bisa ia bendung tentang Tuan Putri, ia ingin menemuinya lagi dan lagi, ingin lebih tahu lebih banyak tentang gadis itu.
Hingga akhirnya Aodan menemukan salah satu cara, ia bisa menemui sang Putri di pagi buta, di saat saudara-saudarinya masih tidur dan kembali ketika latihan bersama Jenderal dimulai.
Ia tidak membuat saudara-saudarinya dipukuli dan hubungannya dengan Tuan Putri menjadi lebih dekat dari waktu ke waktu.
Ajaibnya tidak ada seorangpun yang tahu tentang hal itu, kecuali Aodan sendiri dan Tuan Putri, seolah-olah keberuntungan tengah berpihak pada mereka berdua.
"Aodan, kau ... kau datang lagi kemari …."
Suara sang Putri terdengar sangat halus, di pagi seperti ini ia masih mengenakan gaun putih seperti biasa yang tebal dan tertutup, membuat ia tidak kedinginan sedikit pun.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com