Luna tidak terlalu mendengarkan perdebatan antara Aodan dan Abigail, selama mereka tidak saling berkelahi atau memukul, maka semuanya akan baik-baik saja. Wanita itu melihat wajah Liu yang pucat, ia menyentuh dadanya yang terasa dingin.
"Apa aku akan mati?" tanya Liu tiba-tiba menatap Luna, semakin ia berusaha untuk bertahan, semakin ia merasa kepayahan. "Sharem pasti … tidak akan membiarkan dirinya pergi sendiri, kan? Bisakah kau melepas manteranya?"
Luna menelan ludah, ia menyentuh dada Liu lebih dalam dan menemukan luka jahitan, di sana terasa dingin. Cahaya biru di tangannya langsung bersinar dan membawa kehangatan di dadanya.
"Aku ingin hidup," lanjut Liu lagi sambil memegang tangan Luna yang mengeluarkan cahaya biru, matanya memerah dan menatap Luna dengan penuh rasa sakit. "Aku ingin hidup. Tolong berikan aku satu kesempatan lagi, aku ingin hidup …."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com