Bibi Hannah tidak bisa menahan rasa malu, begitu ia menerima semua keluhan dari para tetangganya atas provokasi pada Luna, ia langsung kembali dan menutup tokonya.
Suasana perumahan di sekitar rumah Luna langsung sunyi, seolah-olah apa yang terjadi tadi merupakan sesuatu yang amat memalukan dan tidak ingin ada yang membicarakannya lagi.
Tapi itu tidak berlangsung lama, sebelum suara ledakan beruntun terdengar dari satu rumah ke rumah yang lainnya, diikuti dengan peralatan rumah mereka yang terbakar.
DUAR!
"Astaga, televisiku meledak!"
"Hah?! Kulkasku juga meledak, cepat panggil petugas Damkar!"
DUAR!
"Apa-apaan ini, apa ada masalah dengan listriknya? Mesin cuciku terbakar!"
"Gawat … mobilku mengeluarkan asap, siapa pun … tolong aku!"
"Lampu … kenapa semua lampuku bisa pecah?! Sialan, ini kena mataku!"
Keributan pun tak ayal terjadi, semua orang yang tadinya bersikap apatis kini menjadi panik.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com