webnovel

siapa aku sebenarnya?

Di siang hari yang cerah,aku pun terbangun dan kebingungan."arghh... Dimana aku?" Ucap aku sebari kesakitan,aku pun melihat lihat sekitar,tujuannya untuk apa?,aku pun tidak tau,tapi insting aku mengatakan untuk melakukan hal tersebut.

Disetikar saya hanya ada sawah yang begitu luas,depan hanya ada jalanan,dibelakang hanya ada gubuk kecil,sangking kecilnya hanya muat kasur dan 2 box,di kasur saya melihat sebuah kertas yang menarik perhatian saya,aku pun mengambil dan membaca isi kertas itu "kamu bingung apa yang terjadi,sini biar aku jelaskan sebenernya... kamu hilang ingatan akibat insiden tragis,tapi saya... gak mau spoiler ah~ biar kamu cari tau sendiri muahaha,eee... udah segitu doang yang gw tau sisanya kau cari tau sendiri... Karena aku males sih hehe"isi surat tersebut.

"Eee.... Jadi aku harus gimana?"ucap saya "Argh kepala ku tiba tiba sakit,kenapa ini tiba tiba sakit banget?...argh"ucap saya dalam hati,aku pun menoleh dan melihat orang berjalan mengarah ke aku."sepertinya dia ingin mengucapkan sesuatu tapi apa?"ucap saya dalam hati,tapi semakin dia mendekat rasa sakit ini semakin sakit dan aku pun merasakan deja vu yang sangat kuat dari orang ini,karena tidak bisa menahan rasa sakit dan Dejavu yang sangat kuat,secara bersamaan saya pun pingsan.

"Oi bangun gak lucu kalau lu mati"ucap orang itu

"Gw gak bakal mati,main gedoain gw mati"Ucap aku di dalam hati sebelum pingsan

Setelah Aku Terbangun Dari Pingsan

Aku pun tersadar di pangkuan orang tersebut.

"Argh dimana aku"ucap saya.

"Kamu berada dalam pelukan ku"ucap orang itu.

"Gw gak gay"ucap saya.

"Bercanda doang,gak serius kok"ucap pria tersebut.

Akun pun berdiri dari pangkuan orang tersebut.

"Hei apa yang sebenarnya terjadi dan kamu siapa hah?"ucap saya.

"Tenang saya datang hanya untuk mencari anggota enggak lebih kok"ucap pria tersebut.

"Hah anggota?,maksudnya"ucap saya.

"Kamu gak tau?"ucap pria tersebut.

"Kalau gw tau,mana mungkin gw nanya sat"ucap saya.

"Hehe maaf,jadi gini negara saya sedang krisis prajurit jadi negara saya mencari anggota,nah saya liat anda ini memiliki potensi hebat untuk menjadi prajurit"ucap pria tersebut.

"Maaf aku menolak,menurutku perang itu merepotkan dan merugikan,aku lebih suka melindungi orang,bukan memenuhi nafsu kekuasaan pemimpi atau mirip sepertinya"ucap saya.

"Tapi ini bukan tentang perang negara,ini tentang perang melawan monster legendaris,karena monster legendaris sedang bergerak menuju ibu kota negara saya,oleh sebab itu negara saya membutuhkan prajurit untuk melawan monster tersebut"ucap pria tersebut dengan Nada sedikit tegas.

Aku pun terdiam sejenak.saya tidak ingat apapun maupun nama saya,masa lalu saya, tapi kenapa aku memiliki perasaan untuk melindungi orang-orang... ini berasal dari mana,kapan ini dimulai,akupun tidak tau,tapi aku merasa tawaran ini seperti gerbang untuk membuka seluruh pertanyaanku...

"...Tidak buruk juga,yosh sudah ku putuskan aku akan menerima tawaranmu itu"ucap saya dengan penuh semangat.

"Nah ini baru semangat pejuang"ucap pria tersebut.

"Siapkan barang barang mu kita berangkat sekarang"ucap pria tersebut.

"Eee jadi apa yang harus ku siapankan?,dan monster legendaris... maksudnya naga?"ucap saya dengan bingung.

"Hah..."ucap pria tersebut dengan nada tinggi.

"Eee jadi?"ucap saya dengan wajah tidak tau apapun.

"Seriusan kau gak tau"ucap pria tersebut.

"Kalau gw tau gak gw tanya Cok"ucap saya dengan sedikit kesal.

"Lah kok elu yang marah,bukanya elu yang mulai duluan"ucap pria tersebut dengan kesal.

"Lah nyalahin,elu yang mulai duluan"ucap saya dengan kesal.

"Gajak ribut yak lu"ucap pria tersebut dengan wajah sangat kesal.

"Ayo! baku hatam kita"ucap saya sebari bersiap siap untuk baku hantam.

"Nantagin nih bocah! Belum tau aku siapa"ucap pria tersebut.

"Takut cih,cupu"ucap saya meledek.

"Nih bocah tengil banget! Jangan salahin aku kalau tulang lu patah"ucap pria tersebut dengan sangat kesal.

"Banyak omong,mulai aja apa susahnya?"ucap saya meledek.

Pada akhirnya pertarungan tak terelakkan

Mereka mulai bersiap pasang kuda kuda untuk melancarkan serangan terbaik mereka.

(Bersambung)