webnovel

Bab 2 Kembali ke Tahun 1990 (2)

Ketika mengeluarkan pena hitam dari sakunya dan bersiap menulis perintah dokter, Jonathan mengangkat kepalanya dan memeriksa keadaan pasien dengan cermat. Dia memperhatikan warna kulit pasien, tekanan darah dan indikator lainnya.

"Dokter Widjaja, apakah kita akan melakukan pemeriksaan EKG?" tanya salah seorang dokter magang sambil membawa mesin EKG. Dia menunggu instruksi dari Jonathan.

"Tidak, bawa pasien ini ke ruang CT terlebih dahulu. Hubungi ruang CT dan beri tahu pertugas yang ada bahwa pasien sedang dalam keadaan darurat. Mungkin ada aneurisme aorta yang pecah sehingga pasien kehilangan banyak darah dan memerlukan prosedur bedah. Tolong konfirmasi secepat mungkin." Kata Jonathan. Dokter magang itu memandangnya dengan tatapan tidak percaya.

'Dokter Widjaja tidak mengikuti prosedur yang harus dilakukan dalam menangani pasien infark miokardial, tetapi mengikuti perkataan anak SMA tadi dan mengirim pasien untuk melakukan CT scan?'

Dokter magang itu kaget ketika mendengar perintah Jonathan, "Senior, apakah Senior berpikir pasien ini tidak mengalami infark miokardial?"

Semua gejala yang dialami oleh pasien itu sebelum pingsan sangat mirip dengan gejala infark miokardial.

"Segera lakukan CT!" Jonathan menarik kesimpulan. Terkadang seorang dokter harus mengikuti intuisi mereka, terutama ketika menangani keadaan darurat seperti sekarang. Seorang dokter mungkin tidak memiliki banyak waktu untuk menganalisis penyakit pasien secara perlahan.

Clara melihat brankar pasien didorong menuju ruang CT dan dia sedikit terkejut, 'Ah? Dokter tadi mengubah diagnosisnya? Dia mengikuti diagnosisku?'

Tidak jauh dari ruang UGD, dua orang petugas keamanan sedang terlibat argumen dengan seorang wanita paruh baya.

"Pak satpam, saya sedang mencari putri saya. Tadi dia berdiri di sini dan kami sedang mencari kerabat yang tinggal di kompleks asrama staf rumah sakit ini. Nama sepupu saya adalah Lina Waluyo. Dia bekerja sebagai dokter di bagian obstetri dan ginekologi." kata wanita paruh baya itu.

"Ibu salah jalan. Asrama staf rumah sakit terletak di bagian belakang. Ibu seharusnya belok ke kanan."

"Saya mengerti. Putri saya tersesat sehingga dia salah arah. Dia malah datang ke gedung rumah sakit." Wanita paruh baya itu menghentakkan kakinya karena merasa cemas. Dia hanya bisa berteriak, "Clara, Clara, kamu di mana?"

Clara berbalik ketika mendengar suara ibunya, "Ma!"

"Aku sudah memintamu untuk menunggu di pintu masuk rumah sakit sepulang sekolah dan kita akan pergi ke rumah tantemu bersama-sama. Tadi kamu pergi ke mana?" teriak Esther sambil menunjuk ke arah putrinya.

Clara sedikit terkejut ketika mendengar kata "pulang sekolah" dari mulut ibunya. Dia sudah lulus kuliah dan bekerja.

'Tunggu dulu, kenapa penampilan Mami seperti ini?' Meski langit sudah gelap, dia dapat melihat penampilan ibunya dengan jelas. Rambut ibunya masih hitam dan wajahnya bebas dari kerutan.

Clara menunduk dan melihat sepatu kanvas di kakinya. Dia hanya menggunakan sepatu model ini ketika masih bersekolah. Gadis itu memeriksa penampilannya, ternyata dia sedang mengenakan seragam SMA! Punggung Clara terasa berat dan dia melihat ransel penuh dengan buku di punggungnya. Dia menaruh tas sekolah di tanah dan memeriksa isi tas. Di dalam tas terdapat buku teks dan kertas hasil ujian.

"Ma, sekarang tahun berapa?" Clara tidak percaya pada penglihatannya sehingga tanpa sadar bertanya pada ibunya.

Esther Marsudi mendorong tubuh petugas keamanan, lalu berjalan mendekati putrinya dan berkata, "Apakah kamu menjadi bodoh karena terlalu banyak belajar? Beberapa hari lagi kamu akan mengikuti UMPTN. Kamu masih bertanya sekarang tahun berapa?"

Satpam yang bertugas juga tidak mau kalah, "Sekarang tahun 1996."

Tahun 1996?

Clara memutar bola matanya.

Ya, Tuhan! Dia terlahir kembali ke tahun 1996 sebelum UMPTN!

"Ayo cepat, aku baru saja menelepon tantemu dan kedengarannya mereka sudah menunggu dengan tidak sabar." Esther meraih tangan putrinya dan berjalan keluar, sebelum melanjutkan, "Ngomong-ngomong, aku sudah membeli sekantong buah sebagai oleh-oleh. Sungguh memalukan jika kita datang berkunjung dengan tangan kosong."

Clara membawa tas sekolahnya sambil mendengar celotehan ibunya yang sangat akrab. Kemudian dia menoleh ke arah gedung rumah sakit dan mengingat momen paling penting dalam hidupnya.

EKG (Elektrokardiografi) merupakan tes diagnostik umum yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung.

CT scan adalah prosedur diagnosis yang menggunakan komputer dan mesin sinar-X yang berputar untuk membuat gambar penampang tubuh.

tealovercreators' thoughts