webnovel

20

~ pulang sekolah ~

" ayo ki bareng gue " ujar luna ke azkiya

" rumah lu jauh , rumah gua deket sama gua aja " ujar azka

" ngga , rumah gue ngelewati rumah azkiya "

" iya , udah udah , besok gue sama pak joko aja , gue balik bareng luna kan tadi berangkat bareng lo , nanti gue ke rumah lo" ujar azkiya ke azka

" nah gitu dong , yoks " ujar luna merangkul azkiya dan pergi meninggal kan azka sendirian.

saat di mobil luna ,

" lo ngapain ke rumah azka ?" tanya luna kepo

" eh? ngga mau ngambil buku gue yang di pinjem dia " ujar azkiya berbohong

" kok kalian makin lama makin deket ya " ujar luna menyenggol azkiya

" iya kan sekarang udah temenan " ujar azkiya tertawa kecil

" iya deh temen nanti jadi demen "

" apaan si lun , eh lo udah berapa lama sama rafi ?" tanya azkiya mengalih kan pembicaraan supaya tidak membahas azka terus.

" gue sama rafi? emm , oh iya hari ini gue anniv smaa dia yang ke dua tahun" ujar luna yang tiba tiba menjadi heboh

" wow keren lama juga lo ya , " ujar azkiya

" iya dong gue kan setia " ujar luna mengibaskan rambut nya

sesampai nya di rumah azkiya , azkiya dan luna melihat azka yangbaru sampai juga di rumah nya. " tuh dia sama baru sampe " ujar luna menunjuk azka

" iya lah kan rumah nya sampingan , lo ga mau main dulu,?" tanya azkiya

" ngga dulu deh gue mau pergi dulu sama ayang gue nanti" ujar luna tersenyum

" pacaran teros "

" makannya punya pacar ki " ujar luna

" yaudah gue turun , makasih ya " ujar azkiya memeluk luna dan turun dari mobil luna

" sama sama "

" pak makasih , hati hati ya " tidak lupa juga azkiya berterimakasih ke supir luna.

luna melambaikan tangan dari kunci mobil nya , setelah luna pergi azkiya pun masuk ke dalam rumah nya , " kenapa ke rumah mulu sih ah tuh orang " batin azkiya , dan ekspresi yang tadi senang menjadi tidak senang, azkiya melihat mobil om farhan lagi yang terparkir di teras rumah nya , udah jelas pasti ia akan membahas tentang pernikahan.

menarik nafas nya kasar dan membuka pelan pintu rumah, " kiya pulang" ujar nya seperti tidak terjadi apa apa

" kiya sini dulu" panggil arka ke azkiya untuk menghampiri nya , dengan berat hati azkiya menghampiri arka , dan duduk di samping arka.

farhan melihat azkiya dengan senyuman yang tulus dan di balas azkiya dengan senyuman terpaksa.

" kita lagi bicarain tanggal pernikahan ibu" ujar arka

" terus?" tanya azkiya yang nampak santai , belakangan ini azkiya sudah tidak terlalu dekat lagi dengan ibu nya , mungkin karna anak kesayangan nya lagi di rumah azkiya agak terabaikan.

" ibu dan om farham mau nikah nya bulan ini" ujar arka menatap mata azkiya

" bulan ini? " ujar azkiya sedikit terkejut , kenapa ibu nya terburu buru sedangkan azkiya belum bisa menerima kehadiran om farhan.

" iya , kamu gpp kan bisa nerima om jadi ayah kamu?" tanya farhan ke azkiya , azkiya diam beberapa detik , sebenar nya azkiya belum siap juga untuk punya ayah tiri , tapi mau gimana lagi , demi kebahagiaan ibu nya.

azkiya mengangguk pelan , walaupun ekspresi wajah nya sangat bisa di tebak kalau ia tidak suka.

farhan memeluk ibu nya azkiya dengan tersenyum senang karna mendapat restu dari azkiya .

arka mengelus pundah azkiya dan tersenyum.

azkiya bangun dari duduk nya dan beranjak pergi , " udah kan ? atau masih ada? " tanya azkiya ke arka

arka mengangguk " udah cuma mau kasih tau kamu itu doang " ujar arka

arka hanya kasih tau kalau ibu nya nikah bulan ini tapi tidak dengan tanggal nya.

" yaudah, azkiya laper , azkiya makan dulu" ujar azkiya pergi meninggal kan mereka bertiga

azkiya berjalan ke kamar nya dahulu untuk mengganti baju seragam nya , azkiya duduk di kasur nya dan merenung , " demi apa ibu mau nikah ? gimana kalau om farhan malah nyakitin ibu bukan bahagiain ibu , gmana kalau dia kasar kaya ayah nya iren " batin azkiya yang sudah negativ thinking , azkiya mengacak acak rambut nya sedikit dpresi.

ia memang paling ga mau kalau ada orang lain hadir dalam kehidupan nya , padahal impian nya dari dulu ia hanya ingin bahagia bertiga bersama ibu dan abang nya saja...

azkiya sudah sangat pasrah karna udah ngga ada lagi yang bisa dia perbuat ngga mungkin dia merusak acara pernikahan ibu nya , nanti yang ada ibu nya malah membenci diri nya.

azkiya bangun dari duduk nya dan berganti pakaian.

setelah berganti pakaian azkiya keluar dari kamar nya untuk mengambil snack dan ice cream , azkiya kembali lagi dan meletakan nya di atas kasur , mengambil laptop yang ada di lemari.

untuk menenangkan diri nya seperti biasa azkiya menonton drakor untuk menghibur nya.

~~ jam 19.00 ~~

azkiya yang terbiasa tertidur di sore hari pun terbangun karna mendengar telfon dari ponsel nya, azkiya meraba kan tangan nya untuk mencari ponsel nya.

" siapa sih ah " ujar azkiya dengan mata yang masih tertutup

azka📞

" azka? , tumben banget nelpon " ujar nya dan mengangkat telfon dari azka.

azka

hallo

azkiya

em?

azka

lu bilang mau ke rumah gua , dari tadi ga dateng dateng ( gerutu azka)

azkiya

hehe , maaf lupa , 10 menit lagi gue kesana

azka langsung mematikan telfon nya , azkiya pun kembali tertidur , setelah tiga puluh menitan dia ketiduran , azkiya mengecek ponsel nya untuk melihat jam.

" hah? 19.30" ujar azkiya dan langsung duduk dengan wajah yang masih mengantuk , azkiya berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajah nya.

setelah itu azkiya berjalan keluar kamar nya melihat rumah nya sepi , " pada kemana orang?" batin azkiya

azkiya berjalan menghampiri bi inah yang sedang mencuci piring di dapur , " bi ibu bang arka kemana?" tanya azkiya ke bi inah yang lagi fokus mencuci piring sambil bernyanyi.

bi inah tidak menjawab pertanyaan azkiya , azkiya pun menyentuh nya. bi inah terkejut melihat azkiya yang sudah ada di belakang nya , " eh non" ujar nya melepaskan headshet di telinga nya.

" pada kemana bang arka ibu?" tanya azkiya mengulang karna bi inah tidak mendengar tadi

" bang arka ibu lagi pergi nyari baju pengantin buat ibu " ujar bi inah

" kiya ga di ajak ? " tanya nya lagi dengan wajah yang sedikit kecewa

" bibi ga tau non " ujar bi inah

" yaudah bi , kiya ke rumah azka dulu ya " ujar azkiya ke bi inah dan menepuk pundak bi inah.

" semangat , cuci piring nya " ujar azkiya tertawa kecil

" iya non semangat " ceplos bi inah

azkiya pergi ke rumah azka , sesampai nya di rumah azka , azkiya mengetuk pintu rumah azka , " permisi" ujar azkiya

ga lama kemudian tante irma ( ibu nya azka) , membukakan pintu , " eh azkiya " sapa nya ke azkiya

azkiya tersenyum ke tante irma dan menggaruk leher nya yang tidak gatal , " em iya tante " ujar nya sedikit gugup

" kenapa azkiya , mau ngapain?" tanya tante irma dengan lembut

" em ngga tante azkiya mau main sama azka bosen di rumah " ujar azkiya tertawa garing

" oh mau main smaa azka , yaudah yaudah masuk " ujar nya mempersilakan azkiya masuk.

" kamar azka di atas , kamu ke atas aja " ujar nya menunjuk ke arah kamar azka

azkiya mengangguk , " iya tante kiya ke kamar azka ya" ujar nya tersenyum

" iya azkiya , tante lagi masak tante tinggal dulu ya " ujar tante irma dan pergi meninggal kan azkiya sendiri

tanpa ragu azkiya menaiki anak tangga , azkiya berdiri depan kamar azka , " azka ini gue " ujar azkiya mengetuk pintu kamar azka

" siapa?" tanya dari dalam

" azkiya " jawab azkiya

" balik aja , waktu lu udah habis " ujar azka

azkiya melihat ponsel nya , " jam 18.00 " ,

" maaf lah gue kan bilang satu jam lagi " ujar azkiya mencari alasan.

azka membuka kan pintu nya , membuat azkiya terkejut , " lu bilang 10 menit " ujar azka

" maaf lah ngaret lima puluh menit doang " ujar azkiya menyengir polos

" yaudah masuk " ujar azka memboleh kan azkiya masuk

azkiya melihat kamar azka yang rapih dengan warna cat berwarna abu abu gelap , " rapih juga kamar lo gue kira bakal berantakan " ujar azkiya melihat kesekeliling kamar azka yang banyak pajangan nya.

mata nya tertuju pada gambar yang di pajang dekat kasur tidur azka. azkiya mengambil dan melihat nya lebih jelas lagi , " ini siapa?" tanya azkiya seperti mengenali gambar tersebut , azka yang lagi mengumpul kan buku gambar nya pun langsung berlari ke arah azkiya dan mengambil nya.

" bukan siapa siapa " ujar azka mengumpat kan gambar itu di belakang badan nya.

" ih gue mau liat " ujar azkiya berusaha mengambil kembali gambar yang di tangan azka

" ngga " ujar azka mengaman kan gambar itu , mereka pun malah berkejar kejaran , azka turun ke bawah untuk menghindari azkiya.

irma yang melihat anak nya tertawa sangat bahagia pun ikut merasa senang ,

" azkiya stop" ujar azka yang cape berlari menghindari azkiya

" gue baru diem kalo gambar nya udah gue liat" ujar azkiya yang masih penasaran dengan gambar yang di pajang azka itu.

" ngga , bukan gambar apa apa " ujar azka , azka bakal malu kalau diri nya pajang gambar wajah azkiya .

" azka azkiya sini makan dulu " ujar atante irma ke azka dan azkiya yang masih rebutan

mereka pun diam sejenak , " iya bu" ujar arka menghampiri ibu nya dan di ikuti azkiya di belakang nya.

" kalian udah gede masih aja kaya anak kecil main lari larian " ujar tante irma tertawa kecil

" azka pelit tante kiya ga boleh liat gambar itu" ujar azkiya mengadu ke ibu nya azka dengan wajah yang gemas

" azka kasih lihat , " ujar tante irma menyuruh azka memperlihat kan gambar yang ada di tangan nya

" ngga , ini bukan gambar " ujar azka mengeles dan mengumpat kan nya di bawah meja

azkiya mengerucutkan bibir nya tante irma yang melihat nya pun ikut gemas , " nantitante fotoin diem diem kirim ke kamu" ujar tante irma mengelus rambut azkiya dan tersenyum

azkiya menghadap ke arah azka dan memelet kan lidah nya meledek azka .

" ibuu" ujar azka

" makan nya kasih lihat ke azkiya " ujar tante irma sambil tertawa

mereka seperti anak yang tertukar di rumah azkiya azka di anggap adik kandung oleh arka , dan di rumah azka azkiya di anggap anak kandung oleh tante irma.

" anak mu yang ini" ujar azka menunjuk ke diri nya sendiri.

" ini juga anak ibu" ujar tante irma mencium gemas pipi azkiya

azkiya tersenyum senang , azka melihat nya merasa cemburu , " azka? " tanya azka dengan wajah yang kesal

" iya iya cium cium" ujar tante irma ikut gemes dengan anak bujang nya dan mencium nya juga ,

"kalian makan dulian ya berdua , makan yang banyak , ibu mau ke kamar dulu " ujar tante irma

" tante ga bareng makan nya?" tanya azkiya ke tante irma

" nanti nunggu ayah nya azka pulang , masih kenyang juga" ucap nya tersenyum , mengelus rambut azkiya lagi dan pergi ke kamar nya.

tante irma masak ayam goreng , sayur bayam , tahu dan masih banyak lagi.

azka ingin mengambil paha bawah yang cuma ada satu , tapi azkiya lebih duluan mengambil nya.

" punya gua " ujar azka mengambil ayam yang sudah ada di piring azkiya.

azkiya menatap azka geram , " gue duluan yang ambil berarti punya gue " ujar azkiya mengambil kembali ayam nya.

" ini punya gua" ujar azka mengambil ayam nya dan langsung menjilat semua bagian ayam nya supaya azkiya tidak mau lagi.

azkiya tersenyum , dan mengambil kembali ayam yang sudah di jilat azka tanpa geli lalu di makan nya .

" ih jorok banget si lu jadi cewe " ujar azka melihat azkiya

azkiya memakan ayam itu dengan santai , azka pun mengalah dan mengambil sepotong ayam , " kaki ayam kan ada dua kenapa paha nya cuma satu" ujar azka

" mungkin ibu lo beli ayam yang kaki nya cuma ada satu " ujar azkiya polos

azka melahap nasi yang ada di piring nya .

" em enak" ujar azkiya yang menikmati makan malam nya.

" mau lebih enak? gue ludahin " ujar azka tertawa puas

" jorok banget si lo ga tau orang lagi makan " ujar azkiya memukul azka kencang.

azka pun masih tertawa hingga tersedak nasi yang sedang di kunyah nya , " makan nya jangan ketawa mulu nih minum" ujar azkiya menyodor kan gelas kosong.

" minum apaan ga ada isi nya ini" ujar azka memegang leher nya yang sakit.

" eh iya bentar gue ambilin " ujar azkiya menuangkan air ke gelas yang ada di tangan azka.

azka pun meminum nya hingga habis segelas.

mereka pun melanjut kan makan malam nya berdua , setelah selesai makan malam azka mengajak azkiya untuk ke kamar nya melihat gambar gambar punya nya.

" ayo ke atas " ujar azka

" ngapain?" tanya azkiya

" tidur " ujar azka ngasal

" gue punya rumah ngapain gue tidur sama lo" ujar azkiya

" ya ngga lah lagian siapa yang mau juga tidur bareng lu , jatanya mau liat gambar gua ayo ke kamar " ujar azka

" ohh bilang dong , tapi ini?" ujar azkiya yang masih melihat meja makan nya berantakan

" knpa ? mau makan lagi ?" tanya azka ke azkiya

" engga ini beresin dulu kasian ibu lo " ujar azkiya memindah kan piring bekas makan nya

tante irma pun keluar dari kamar nya , " udah udah makan nya ?" tanya tante irma ke azka dan azkiya

" udah tante " ujar azkiya yang sibuk membereskan piring yang kotor

" azkiya ga usah tante aja yang beresin" ujar tante irma

" gpp tante , kiya bisa kok " ujar azkiya sambil mencuci piring yang kotor

" ga usah nak tante aja " ujar tante irma melarang azkiya untuk mencuci piring

" udah mau selesai tante " ujar azkiya menaru beberapa piring yang sudah di cuci nya , azka diam menunggu azkiya.

" makasih ya azkiya " ujar tante irma

" sama smaa " jawab azkiya tersenyum

" udah?" tanya azka ke azkiya

" udah ayo" ujar azkiya

azka dan azkiya pun berjalan kembali ke kamat azka.

azkiya duduk di bawah samping kasur azka ,

" nih" ujar azka mengasih setumpukan buku gambar milik nya

" lo gambar sebanyak ini?" tanya azkiya yang heran

azka mengangguk " iya udah lama juga gue simpan simpan in , kalau gua gabut gua gambar" ujar azka

azkiya membuka satu persatu buku gambar azka , " waahh" ucap azkiya sambil tersenyum senang melihat gambar gambar azka

" bagus kan gambar gua " ujar azka dengan pede nya

" kalau gue bisa gambar , buku gambar gue bisa lebih banyak dari punya lo " ujar azkiya

" ajarin gue gambar dong " ujar azkiya dengan tangan memohon dan mata dikedipin

" ngga belajar sendiri , gua aja belajar sendiri" ujar azka menolak

" pelit lo , yaudah kalo lo ga mau ngajarin gambarin wajah gue tapi yang bener jangan wajah monyet " ujar azkiya

" gua lagi ga gabut jadi males gambar " ujar azka mencari alasan.

" bilang aja lo males gambar wajah gue" ujar azkiya melirik sinis ke aras azka

" emang iya "ujar nya sambil tertawa

azkiya melihat gambar 5 laki laki di buku gambar azka. " mereka siapa ?" tanya azkiya ke azka.

" sahabat gue dulu " ujar azka

" kaya gini?" azkiya heran kenapa azka menggambar ke empat sahabat nya seperti brandal jalanan.

azka mengangguk " iya " ujar azka

" gua pindah sekolah , gara gara ketauan main sama mereka " ujar azka ke azkiya

" emang nya mereka kenpa?" tanya azkiya

" keliatan nya doang mereka kaya anak anak jalanan nakal , padahal mereka sebenar nya baik banget , walaupun gaya sama tingkah nya kadang kadang seperti brandal tapi mereka tulus hati nya ," ujar azka dengan wajah sedikit bersedih mengingat masa lalu bersama teman teman nya.

" ketauan sama siapa lo main sama sama mereka?" tanya azkiya lagi

" ayah gua , saat itu ada anak anak dari geng lain yang bikin mereka marah karna bully gua , mereka marah dan memukul habis anak anak itu , saat itu juga bokap ga sengaja liat gua lagi ikut berantem , gua di tarik paksa di suruh pulang sampai rumah habis gua di marahin , bokap gua ga mau gua bergaul sama mereka lagi jadi nya dia mutusin buat pergi jauh dari rumah itu supaya gua ga ketemu mereka lagi" ujar azka panjang lebar

azkiya mengangguk mengerti , dan mengelus pundak azka , " gue yakin nanti lo bakal bisa ketemu sahabat sahabat lo lagi" ujar azkiya

" kaya nya udah ga bisa deh" ujar azka

" gue udah pernah coba balik ke tempat itu walaupun lumayan jauhh , gua samperin ke rumah nya satu satu mereka udah ga tinggal di situ lagi , " ujar azka

" mungkin nanti pasti bakal ketemu lo sabar aja " ujar azkiya

azka pun tersenyum. notifikasi whatsap azkiya berbunyi , arka mengirim beberapa foto ke whatsap azkiya.

arka

picture 1 ( gaun pendek lengan pendek berwarma putih)

picture 2 ( gaun pendek lengan panjang berwarna pink muda)

picture 3 ( gaun panjang berwarna putih lengan pendek berwarna putih)

picture 4 ( gaun panjang berwarna merah)

picture 5 ( gaun panjang lengan panjang verwarna putih)

arka

kiya mau pakai gaun yang mana ?

azkiya menatap ponsel nya dengan tatapan datar ,

" kenapa?" tanya azka yang melihat wajah azkiya

azkiya menggeleng kan kepala nya , " di suruh pilih gaun " ujar azkiya ke azka

" gaun lo mau nikah? tanya azka ke azkiya

" gila lo , ngga lah ibu gue yang mau nikah gatau nikah tnggal berapa " ujar azkiya

" coba gua liat " ujar azka

azkiya mengasih ponsel nya ke azka , azka pun melihat gaun gaun yang cantik itu,

" menurut lo gue bagus pakai gaun yang mana ?" tanya azkiya ke azka

" semua nya bagus , cuma masalah nya emng lu muat pakai beginian?" ujar azka meledek azkiya

" enak aja lo , gue ga gendut ya " ujar azkiya berdiri dan pegang pinggang nya yang mungil itu ,

azka melihat dan mengusap dagu nya

" coba muter " ujar azka menyuruh azkiya untuk memutar

azkiya pun mengikuti perintah azka dan mutar

, " gimana kurus kan?" tanya azkiya ke azka

azka mengangguk " sedikit gemuk " ujar azka tertawa , azkiya langsung memasang wajah kesal nya.

" emang gue gemuk apa " ujar nya masih mengecek pinggang nya lagi.

" ngga ngga gua cuma bercanda , " ujar azka masih menertawa kan azkiya yang gampang di bohongin.

" yehh lo " ujar azkiya menjambak pelan rambut azka , azkiya pun kembali duduk di samping azka , " gue bingung gue pakai apa " ujar azkiya masih menatap gaun gaun nya.

" yang putih ini bagus jadi lo terlihat tinggi " ujar azka menunjuk gaun nomer 3

azkiya melihat nya dengan detail, " ah repot kepanjangan " ujar azkiya menolak pilihan azka

azka kembali mengasih saran ke azkiya , " ini juga bagus kalau lu yang pakai warna pink jadi terlihat imut " ujar azka menunjuk gambar nomer 2

azkiya melihat kembali gaun pilihan azka dan menolak nya lagi ," ngga ngga ga suka warna nya pink gue ga suka warna pink " ujar azkiya heboh sendiri

azka langsung mengasih ponsel nya ke azkiya untuk memilih sendiri gaun yang ingin di pakai nanti , " pilih sendiri nih ah " ujar azka dengan wajah bete

azkiya pun tertawa puas melihat azka yang kesal , " lo mah begitu bukan nya bantuin kata nya gue sahabat lo mas bantuin milihin gaun aja ga mau " ujar azkiya ke azka

" udah gue bantuin tapi lu nya ga mau mending pilih sendiri lu ini yang mau pakai " ujar azka memaling kan wajah nya ke ponsel milik nya.

azkiya tersenyum , " iya deh iya " ujar azkiya mengalah

" lo mau gue pakai yang mana yang pink atau yang putih?" tanya azkiya lagi ke pilihan azka semula

" seterah" ujar azka yang terlanjur bete dengan azkiya