webnovel

AYAHKU SEORANG MALAIKAT

Danastri Kenes Sartika adalah anak yang cantik bak bidadari dari pasangan suami istri bernama Cakara dan istrinya Candrawati. Namun saat ia masih berusia lima tahun ia telah ditinggalkan ayahnya karena sebuah urusan yang tak ia ketahui. Dan ibunya pun tak pernah menceritakan urusan apa yang membuat ayahnya meninggalkan mereka saat ia masih butuh sosok ayah disampingnya. Danastri Kenes Sartika yang biasa dipanggil Astri ini kini telah menginjak usia 17 tahun dan ia memiliki teman bernama Adara Utari Gita yang biasa ia panggil Gita. Sekarang ini ia bersekolah di SMA Harapan Bangsa di wilayah Jawa. Gita sahabatnya ini ternyata tertarik dengan teman laki-laki di kelas mereka yang bernama Bhanu Bisma, laki-laki yang bersahabat dengan Aditya Aji Byakta ini sangat aktif dan ceria dia juga ramah. Berkebalikan dengan sahabatnya Aji yang terkesan dingin dan cuek. Di masa remajanya ini akankah Astri menemukan cinta sejatinya? Dan akankah ia tahu rahasia dibalik perginya sang ayah? Teka teki kehidupannya tentang sang ayah akankah ia bisa menerimanya jika ia tahu yang sebenarnya? Mari ikuti kisahnya.

Kia_chan279 · Fantasia
Classificações insuficientes
12 Chs

Kejutan Ulang Tahun

"Selamat ulang tahun Astri" teriaknya senang.

"Terima kasih" jawab Astri.

"Ah ini hadiah untukmu" Gita pun memberi sebuah kado pada Astri.

"Eiits bukanya nanti saja, yuk buruan berangkat nanti kita telat, masa di hari spesialmu kita kena hukuman kan nggak lucu" kata Gita.

"iya deh" kata Astri.

Mereka pun berjalan dengan langkah yang cukup lebar karena takut telat, yah walau hari masih pagi tapi Gita dan Astri ingin bersantai sejenak sebelum bel berbunyi. Kini mereka telah berada di depan gerbang sekolah, mereka pun memasukinya dengan perasaan riang. Yah karena hari ini adalah hari spesial seseorang Gita merasa senang karena teman-temannya sedang menyiapkan kejutan ukang tahun di kelas mereka sesuai permintaan Gita.

Astri tidak tahu akan hal ini jadi ia hanya biasa-biasa saja, karena yang ia tahu hanya sedikit teman yang tahu hari ulang tahunnya. Setelah berjalan menyusuri lorong sekolah, mereka pun sampai di depan kelas yang tertutup. Astri pun heran, tidak biasanya kelas mereka tertutup seperti ini padahal bel sebentar lagi akan berbunyi yang artinya pasti sudah banyak murid yang berada di kelas.

Saat pintu kelas di buka, ada salah satu murid yang mengejutkan Astri dengan confetti ulang tahun dan itu membuat banyak kertas-kertas kecil berhamburan keluar dari confetti tersebut. Astri pun terkejut dan tidak menyangka bahwa ia akan di beri kejutan seperti ini. Ia sedikit terharu, dan pastinya ia berpikir ini semua adalah ulah Gita yang meminta teman-teman sekelasnya untuk melakukan semua ini.

"Gita... ini....?"

"Hmmmm, bagaimana? Kau terharu kan...?" kata Gita PD.

"Yah aku cukup terharu, terima kasih semuanya" Astri pun berterima kasih kepada teman-temannya atas kejutan yang mereka berikan.

"As ini hadiah untukmu" Aji mendekati Astri dan memberikan kotak kecil sebagai hadiah.

"Terima kasih Ji" balas Astri menerima hadiah tersebut.

"Hn" jawabnya singkat.

"Ini hadiah untukmu Astri"

"Ini juga untukmu"

"iya ini juga"

Semua teman-teman Astri memberikannya hadiah ulang tahun, sehingga membuat Astri kewalahan memegang semua hadiah dari teman-teman sekelasnya tersebut. Gita pun menyarankan untuk menaruh semua hadiah tersebut di loker Astri dan tak lupa ia membantu Astri membawa hadiah-hadiah itu.

Bel pun berbunyi dan kini aktivitas belajar pun dimulai. Astri terlihat senang hari ini, pertama ia bisa bertemu ayahnya dan bisa bersama dengan sang ayah juga, kedua ia memiliki kemampuan terbang yang membuatnya bisa terbang sesuka hatinya, ketiga ia memiliki teman-teman yang baik dan bahkan memberikannya sebuah kejutan ulang tahun. Sungguh hari yang begitu spesial dan ia tak akan pernah bisa melupakan kejadian ini seumur hidupnya.

Tapi ada satu hal yang membuatnya terus kepikiran, ia harus bisa menyembunyikan identitas aslinya dari semua orang. Ia tak mungkin bisa menjalani kehidupan normalnya lagi kali ini karena dia sudah bukan lagi seorang manusia biasa. Dan mendengar ayahnya kemarin berbicara tentang bahaya yang mungkin terjadi jika ada orang yang tahu akan identitas aslinya ini, membuatnya sedikit khawatir.

Saatnya jam istirahat, Astri dan Gita sudah mau keluar untuk ke kantin. Namun seseorang memanggil meteka. Ya dia adalah Bhanu, Bhanu yang melambaikan tangannya dan disampingnya ada Aji yang mengikutinya. Mereka berdua menghampiri Astri dan Gita.

"Git, As, mau ke kantin kan? Bareng kuy" ajaknya.

"Ah boleh boleh ayo" tanggap Gita sumringah.

Astri dan Aji hanya diam saja dan tak mempermasalahkan itu, mereka pun menuju kantin bersama. Sesampainya di kantin Bhanu menyuruh Gita dan Astri memilih tempat duduk, sedangkan ia dan Aji yang memesan makanan untuk mereka, sebelum itu ia pun bertanya kepada Astri dan Gita mau makan apa.

"Oke kalian pilih meja, aku dan Aji yang akan mengantri untuk membeli makanan, kalian mau makan apa?" tanyanya kemudian.

"Aku nasi kucing dan es teh deh" jawab Gita.

"Aku roti pisang dan es jeruk saja" kata Astri.

"Oke kalian tunggu ya" balas Bhanu semangat.

Setelah memesan pesanan tersebut mereka pun makan dan sambil sesekali mengobrol dan jika ada yang lucu hanya Bhanu dan Gita yang tertawa, sedangkan Aji dan Astri hanya tersenyum. Saat makanan mereka sudah habis, mereka pun langsung kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Bel sudah berbunyi dan pelajaran sudah dimulai, kini semua murid cukup serius mengikuti pelajaran hari ini. Setelah semua materi diberikan pada Bu guru, akhirnya bel pulang pun berbunyi. Astri dan Gita mulai mengemasi buku pelajaran mereka, lalu setelah semua rapi Gita mengajak Astri ke loker Astri untuk mengambil semua hadiah tadi untuk di bawa pulang. Karena hadiah itu sangat banyak jadi Gita sudah mempersiapkan kantong untuk membawanya.

"As aku akan ke rumahmu ya, jadi jangan pulang dulu tunggu aku berganti pakaian dulu baru kita jalan ke rumahmu bersama" pinta Gita pada Astri.

"Oke" balas Astri singkat.

"Ah iya Git, tapi di rumah ayahku baru pulang, jadi mungkin kau akan bertemu dengannya" tambah Astri memberitahu soal ayahnya yang pulang.

"Eh? Paman Cakara udah pulang? Wah.. udah berapa lama ya kita nggak bertemu?" kata Gita yang tampak berpikir.

"Haha sudah 12 tahun Git" jawab Astri memberitahu.

"Ah iya udah lama banget itu, dulu kata ayah dan ibuku kalau paman Cakara pergi ke luar negeri kan ya? Wah... sekarang gimana ya penampilannya? Apakah akan mengikuti tren di luar negeri?" Gita berpikir sendiri.

"Haha mana ada ayahku ya masih gitu-gitu aja kok nggak berubah" jawab Astri.

"Oh benarkah? Jadi tidak sabar ingin menemui beliau" kata Gita semangat.

Tak terasa kini Astri dan Gita sudah berada di rumah Gita, Gita pun pamit untuk ganti pakaian dan meninggalkan Astri menunggunya diruang tamu. Setelah Gita selesai ganti baju ia pun pamit pada ibunya yang ada di dapur untuk pergi ke rumah Astri. Setelah mendapat izin mereka pun pergi bersama menuju rumah Astri.

Sesampainya di rumah Astri, mereka disambut oleh Cakara. Gita yang sudah lama tidak melihat ayah Astri pun kagum karena wajah dan penampilan Cakara masih sama saat ia berumur 5 tahun dulu. Ia sangat terkesima dan lupa untuk berkedip, Astri pun menepuk pundaknya untuk menyadarkan Gita dari rasa kagumnya itu.

"Hei biasa aja kali" kata Astri.

"Eh hehehe habisnya Paman Cakara masih tetap ganteng seperti dulu" cengir Gita.

"Astri, Gita mari masuk apa kalian masih mau berdiri di depan pintu?" komentar Cakara pun membuat Astri dan Gita mulai memasuki rumah.

"Paman kenapa baru sekarang paman pulang? Astri pasti sangat rindu kan?" tanya Gita pada Cakara.

"Maaf maaf paman banyak kerjaan jadi baru bisa pulang sekarang" jawab Cakara jujur.

Ya yang dikatakan Cakara memang benar, sebagai seorang malaikat pelindung ia ditugaskan untuk melindungi bumi dan kayangan dari iblis dan bala tentaranya yang ingin menguasai dunia, baik itu di dunia manusia, di kayangan maupun di dunia bawah yang dipimpinnya. Jadi jika tersebar bahwa Astri adalah setengah malaikat maka itu akan sangat berbahaya bagi tiga dunia itu. Karena iblis akan memanfaatkan kekuatan Astri yang terbilang berpengaruh bagi ketiga dunia itu, maka Cakara harus benar-benar melindungi anaknya yang itu juga termasuk melindungi ketiga dunia tersebut.