Keesokan paginya, Anxia yang terbangun lebih duluan dan sebuah senyuman lebar tersungging di wajahnya saat melihat wajah suaminya disebelahnya.
Pada akhirnya mereka melakukannya berulang kali hingga jam empat pagi. Suami mesumnya ini tiba-tiba menjadi tuli dan sama sekali tidak mendengarkan permohonannya yang ingin berhenti.
Dia sadar Richard bukanlah singa seperti yang dipikirkannya, tapi pria itu adalah beast!
Stamina Richard sungguh tidak masuk akal karena 'adik kecilnya' bisa langsung pulih dalam hitungan detik saja.
Walaupun dia merasa jengkel dan rasanya ingin sekali menjambak rambut serta menjewer telinga pria itu, Anxia merasa puas dan penuh.
Setelah puas menikmati wajah tampan bagaikan seorang pangeran di negeri dongeng, Anxia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi.
Namun disaat dia menggunakan otot pinggulnya untuk bergerak, dia merasa nyeri disana-sini membuatnya merasa enggan untuk bergerak.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com