Pagi hari, masih terbilang sangat pagi tetapi saat Ashlea bangun tak dilihatnya Devano di sofa. Padahal jelas kemarin malam lelaki itu tidur di sana meski Ashlea sudah menyuruhnya untuk pulang ke rumah. Mereka cukup bertengkar hebat karena itu juga.
Tak kalah dengan pertengkaran sepasang suami istri yang ketahuan selingkuh, Devano dan Ashlea saling meninggikan nada dengan wajah dingin itu. Untungnya hanya mereka berdua yang ada di sana, bayangkan jika ada orang ketiga, pasti orang itu akan membeku atas dinginnya kejadian semalam.
Ashlea berpikir, apakah semua akan lebih baik jika dia membuka jendela ini dan melompat ke bawah?
Pikiran itu beberapa kali menghantui Ashlea. Selalu saja dia yang menjadi sasaran bercanda semesta. Tidak kah sekali dia dia bisa meminta bantuan kepada semesta agar dirinya merasa dianggap sebagai bagian dari dunia ini?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com