"apa ini Adrian" Ferdinand melempar sebuah tabloid ke meja Adrian. "ada apa dengan mu Ferdinand , sadar kah kamu"! ucap Adrian dingin "aku tidak berbicara sebagai pengacara mu Adrian aku berbicara sebagai sahabat mu" ucap Ferdinand tak kalah dingin,, Adrian menatap Ferdinand dia tak pernah melihat sahabat nya seperti ini, kemudian dia mengambil tabloid di depan nya. Melihat Adrian sudah mengambil tabloid itu Ferdinand kembali berbicara "dengar Adrian dia wanita baik-baik, dia tidak sebanding dengan Artis-artis yang senang dengan gosip seperti ini, jangan libatkan dia dalam urusan pribadi mu," ucap Ferdinand , Adrian menatap lekat tabloid itu "pengacara cantik A.S Global yang selalu mendampingi Adrian Suprapto, who is woman?" itu lah judul tabloid yang di lempar Ferdinand. Adrian menarik nafas panjang seraya berkata "dia tidak selemah yang terlihat, dia tidak akan terkena masalah apapun hanya karena tabloid ini, aku bisa memastikan itu, " ucap Adrian dingin. "sebaiknya begitu" balas Ferdinan, melihat ekspresi Adrian bisa melihat kegundahan Sahabat nya. " "dengar Adrian, aku bersikap seperti ini karena aku Sahabat mu, jika kamu mulai menyukai Nona Ariani Yusuf berhenti lah mencari Cinta SMA mu dan pertegas perasaan mu ke Claudia cinta masa kecil mu itu , jangan memberi siapapun harapan, jika tidak ini akan menyakiti diri mu sendiri." ucap Ferdinand menepuk pundak sahabat nya."aku akan urus ini" lanjut nya. dan meninggalkan Adrian.
---------------_-------------
"pagi Karina" ucap Ariani ketika tiba didepan ruangannya. "pagi nona" , "Oia, saya meletakkan sebuah tabloid di meja nona" balas Karina , Ariani sedikit bingung namun "ohh, oke, Terima kasih".
Ariani masuk ke dalam ruangannya dan melihat sebuah tabloid di meja nya dia pun meraih tabloid itu, "pengacara cantik A.S Global Company yang selalu mendampingi Adrian Suprapto, who is woman?"
Ariani mendengus kesal membaca judul tabloid itu dan melihat foto dirinya bersama Adrian.
"Harus menyiapkan seribu alasan." ucap Ariani pada dirinya sendiri.
Ariani pun memilih mengabaikan nya, toh dia dan Adrian hanya sebatas atasan dan bawahan itu juga foto di ambil di acara perusahaan, jadi tidak akan besar jika dirinya tidak menonjolkan diri. Itulah Logika Ariani dan Logika nya memang selalu menang dan benar.
Setengah hari dia sibuk di ruangannya menyelesaikan laporan laporan nya, dia benar benar tidak mau kalah atau lemah untuk gosip seperti ini. jam menunjukkan pukul 12.00 saat dia selesai menyelesaikan laporan2 nya. Dia berjalan keluar ruangan nya menuju meja Karina.
----------------_----------------
"Karina laporan2 itu sudah saya selesai kan dan cek ulang , jadi tingal kamu urut sesuai tanggal, dan segera serhakan ke pihak leader Lawyer," ucap Ariani ke asistennya. "baik Nona" balas Karina, "apa anda baik baik saja nona" lanjut Karina,, Di saat bersamaan Nina dan Tasya datang menghampiri Ariani, Dia sudah tau apa yang akan mereka katakan. "Arianiiii" teriak Tasya, "lihat ini" ucap nya lagi sambil menunjukan Ariani sebuah tabloid. "hmmmm, teruss" ucap Ariani santai, "rii kami sama boss??" ucap Nina,, Ariani tertawa "hahahah",, "kok kamu ketawa sih" sela Tasya, "kalian ini kuliah nggak sih?" tanya Ariani "kuliah" jawab Nina dan Tasya bersamaan "terusss,,, dengan tabloid seperti ini dan hanya gambar seperti ini kalian sudah seheboh ini" ucap Ariani sok pintar. Dia harus melakukan itu agar teman-teman dekatnya bahkan karyawan di perusahaan itu tidak lagi memperbesar gossip di tabloid itu. "dengar yaa , kita ini berada di kantor yang sama dan kalian bisa lihat kan apa yang terjadi sebenarnya , dan ini 'Ariani menunjuk tabloid yang dipegang Tasya' ,, ini kalian tau acara apa kan," Tasya dan Nina mengangguk "iya tahu" sahut keduanya "nahh dan disana ada Nona Aura, jadiii tabloid ini hanya mencari pamor dari nama bos kita,!!!" ucap Ariani sok bijak dan jelas. Nina dan Tasya pun mengangguk angguk mengiyakan semua omongan Ariani. Dia dapat melihat ekspresi Nina dan Tasya yang sangat percaya atas penjelasannya. "ya udaa , kalian mau diam aj nie nggak makan siang?" tanya Riani, "makan lah," sahut Nina. "yaa Uda ayoo" sahut Tasya, "aku ambil tas dulu".ucap Ariani. Selain para karyawan yang curi curi mendengar kan obrolan Ariani dan teman2nya tanpa disadari ternyata Adrian pun mendengarkan ucapan Ariani dengan tatapan dingin namun tersenyum tipis.
Ternyata Karina melihat dan memperhatikan Adrian . "Karina saya keluar dulu yaa" ucap Citra ketika keluar dari ruangan nya. Karina geleng geleng kepala dan tersenyum melihat atasannya itu berjalan bersama Tasya dan Nina, "Dia memang berbeda, pantas saja tuan Adrian menginginkan nya" ,ucap Karina.