Joseph mengajak Melati menuju ke sebuah taman yang indah. Penuh dengan hamparan bunga-bunga membuat sang kekasih merasa terpesona. Sepasang kekasih itu bergenggaman tangan dengan mesra. Mereka duduk di bangku panjang yang sudah tersedia di taman.
Poni Melati tampak luruh ke mata karena tertiup oleh angin. Alhasil, Joseph menyibak rambut itu agar wajah sang kekasih terlihat jelas. Melati sedikit terkejut dengan perlakuannya, tapi terlihat senang bukan main.
"Kau begitu cantik, Sayang," ucap Joseph.
Entah sudah berapa kali Joseph mengatakan hal itu. Ia tak pernah bosan mengucapkan kata-kata itu. Sehingga membuat sang kekasih jadi tersenyum riang.
"Kau ini selalu begitu, ya." Melati tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Ia sekarang tampak salah tingkah karena ucapan Joseph.
"Memang benar, kalau kau itu cantik, Sayang. Pesonamu tak terbantahkan." Joseph memegang sebelah pipi Melati. Ia ingin sekali mengecup pipi mulus itu, tapi ada banyak orang di taman ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com