"Sayang, apa nggak ada jatah malam ini buat aku?"
"Jatah apa, ya?"
Irona dan Aksa tengah memadu kasih di atas balkon. Menatap langit malam yang cerah dan dihiasi banyak bintang.
"Ah kamu, mah. Udah lama lho, kita nggak gitu. Kamu kan haid kemarin-kemarin"
"Hmm.. Emang kamu mau?"
"Mau atuh"
Irona tertawa kecil tanpa menoleh ke arah suaminya.
"Tapi aku gak mau" ujar Irona
"Berarti, kamu dosa dong. Karena nolak kemauan suami"
"Bukan aku yang dosa, tapi kamu"
"Kok aku?" tanya Aksa tidak terima
"Karena kamu maksa. Wle!" Irona menjulurkan lidah untuk mengejek Aksa
"Biarin. Yang dipaksa itu awalnya doang sakit, lama kelamaan enak dan ketagihan"
"Ih, Aksa! Pikiran kamu kotor banget sih!" sahut Irona sewot dan melempar potongan buah apel ke arah tubuh laki-laki itu.
"Biarin aja. Aku mah, pikiran kotor juga kalo pengen kan ada istri"
"Tau, ah. Otak kamu ngeres mulu"
Irona menaruh buah apel yang belum terpotong sepenuhnya dengan sedikit kasar.
"Dih, kok ngambek sayang?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com