Oleh: Manggala Kaukseya
Di hadapan kami ialah gedung yang berwarnakan coklat terang, bagaikan pasir layaknya bangunan lainnya. Hanya saja ukurannya benar-benar tak masuk akan untuk para Kaoma, semenjak tinggi mereka hanya setara dengan anak Genka berumur 7 tahun, yaitu 120an cm.
Tapi yang hendak kami masuki bahkan memiliki pintu yang bisa dilewati Dakruo tanpa membungkuk. Tak hanya tinggi, gedung ini juga sangatlah luas, hingga bangunan-bangunan di sekelilingnya terlihat seperti kumpulan anak-anak bayinya.
"Baiklah… ini dia."
Pintu berdecit, dan kami membukanya selebar yang kami bisa. Udara di dalam sangat berbeda dengan yang ada di luar sana, begitu sejuk dan menyegarkan, seakan mereka menggunakan… kristal angin?
Di belakang pintu yang terbuka sudah tergelar karpet yang menunggu untuk kami injak. Sementara dibawahnya bukanlah tanah-tanah subur, melainkan ubin-ubin dari bebatuan berwarnakan kelabu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com