webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Chapter 39: Rogue's Lair

"Kita sampai!"

Seperti janjinya, Damian mengantarkan ketiga pengelanan itu menuju markas Nefret. Pria itu kembali menopang mereka di atas bahu dan kepalanya, seraya meluncur di atas kedua kakinya.

"Ini… besar juga."

Seisi markas ini terlindungi oleh tembok baja dan lapisan berlian suci, komposisi yang sama dengan tembok Sfyra. Namun siapapun yang melihatnya dapat langsung tahu kalau ini jelas bukan benteng kerajaan.

Panji-panji hijau berkibar di tiap sisinya, bersama dengan logo Nefret yang melukiskan kapak dengan koin intan di belakangnya.

Kawat, parit dan berbagai pertahanan benteng bertebaran mengelilingi seluruh markas ini. Benar-benar sebuah tempat yang siap untuk perang, bahkan meriam-meriam raksasa bisa terlihat bertengger di atas temboknya.

"Apa markas Dehset juga sebesar ini?"

Tanya Gumara yang tengah terpukau pada pemandangan yang disuguhkan di hadapannya.

"Ahahaha kawanku, kau pasti akan terkejut melihatnya."

Damian nampak sangat bangga ketika menjawab pemuda itu.